Part 15

3.3K 168 5
                                    

Asyila menatap pantulan dirinya dikaca, lalu tersenyum penuh kemenangan.

Kini dirinya dalam mode penyamaran, mulai dari gaya rambut sampai style pakaian, dan topeng wajah semuanya perfect. Sekarang dirinya sangat mirip dengan... Aluna.

Asyila berjalan keluar rumah, ia tidak takut ketahuan karna semua orang sudah tertidur dan Alrick menginap dimarkas geng The Wolf.  Asyila juga sudah mematikan semua cctv dirumahnya.

Saat Asyila keluar gerbang, sebuah mobil sudah menunggunya, tanpa berlama-lama, Asyila langsung masuk kemobil itu.

Setelah melewati waktu yang cukup lama, akhirnya mobil itu berhenti disebuah rumah sakit jiwa, Asyila memasang kupluk sweeternya dan segera keluar dari mobil, berjalan ke arah rumah sakit yang terlihat sepi itu.

Asyila sampai di depan gerbangnya, seorang Security tiba-tiba menghampirinya.

"Loh, Mba Luna ngapain malem-malem, ke sini?" tanya Security itu, tampak heran.

Asyila hanya diam, dia memakai topeng dengan mimik wajah yang sedih, seakan dia sedang ada masalah berat dan tak ingin berbicara dengan siapapun.

Menyadari itu, Security itu pun langsung mempersilahkan Asyila masuk, sedangkan Asyila tersenyum penuh kemenangan dibalik topengnya.

Asyila langsung menuju ruangan  seseorang. Saat Asyila membuka pintu ruangan, terlihat seorang wanita paruh baya sedang tertidur miring ke arah tembok.

Asyila perlahan-lahan menghampiri ranjang, lalu berhenti saat jaraknya dengan ranjang hanya tinggal satu meter.

Asyila mengamati wanita itu, semakin lama mengamati, Asyila malah merasa aneh, karna ia merasa familiar dengan wanita itu, meskipun hanya terlihat belakangnya.

Asyila menarik lengan wanita itu dan membuatnya terbangun, merasa tidurnya terganggu wanita itupun langsung menatap Asyila tajam.

Sedangkan Asyila, dia malah terdiam kaku ditempatnya berdiri, lalu mundur perlahan sambil menggelengkan kepalanya.

"Gak mungkin... ini pasti cuma halusinasi, gak... sadar Asyila, sadar," racaunya.

"Berani-beraninya kamu menganggu tidur saya! untuk apa kamu kesini, hah!?" Wajah wanita itu terlihat merah karna marah.

"Mamah," gumam Asyila dengan tatapan kosong dibalik topengnya, pikirannya kacau, dia tidak tau harus apa, semua ini diluar rencananya.

"BERANI-BERANINYA KAMU MEMANGGIL SAYA DENGAN KATA ITU! SAYA SUDAH BILANG, HANYA ANAK SAYA YANG BOLEH MEMANGGIL SAYA DENGAN KATA ITU,!" teriak wanita itu, dia mulai menyerang Asyila, memukuli tubuh Asyila, menjambak rambutnya, dan mencakar-cakar wajah hingga membuat topeng yang dipakai Asyila terlepas dan jatuh.

Saat wanita itu melihat wajah Asyila, dia langsung berhenti kemudian menatap Asyila dengan mata berkaca-kaca.

"Zahra, ini kamu nak? kamu datang." Wanita itu langsung memeluk Asyila dengan erat, sangking eratnya, Asyila bahkan merasa sesak.

"Mamah kangen sayang." Wanita itu berkata dengan lirih,  memeluk anaknya dengan erat seperti ibu lainnya, seolah dia bukanlah orang gila.

"Zahra juga kangen Mamah," ucap Asyila sendu.

"Kamu kemana aja, Papah bawa kamu kemana? kenapa gak pernah jenguk Mamah," tanya wanita itu sambil melepas pelukannya.

"Pa--." Belum sempat menyelesaikan ucapannya, tiba-tiba terdengar teriakan orang dari depan pintu ruangan.

"Bu Syeila ada apa, kenapa anda berteriak," tanya seseorang, membuat Asyila langsung kelabakan.

Asyila segera menuju jendela yang ada diruangan itu, namun wanita tadi menahannya, Asyila terus berusaha melepaskan tangan wanita itu, namun tak berhasil.

Karna sudah terlalu bingung dengan keadaan, Asyila segera mendorong wanita itu membuat tangannya terlepas, namun dia tidak jatuh, saat itulah Asyila langsung melompat keluar.

"Zahra janji bakal jemput mamah." Setelah mengatakan itu Asyila segera berlari menjauh.

💕💕💕

Depra sedang menonton film horor bersama Aluna. Aluna memang sering menginap dirumahnya karna merasa kesepian dirumahnya sendiri.

Saat mereka sedang asyik menonton tiba-tiba hp Aluna bergetar, Depra sempat melihat nama si penelpon sebelum Aluna membawa hpnya menjauh.

Meskipun penasaran, namun Depra tetap diam ditempatnya, tak lama kemudian Aluna kembali dengan raut wajah khawatir.

Aluna segera mengambil tasnya dan berlari keluar, Depra yang melihat tingkah aneh sahabatnya pun ikut berlari mengejar Aluna.

Saat Aluna akan memasuki mobilnya dan duduk dikursi kemudi, Depra segera mencegahnya dan meminta Aluna untuk pindah kekursi penumpang dan dia yang duduk dikursi kemudi.

Depra segera menjalankan mobil itu.

"Kita mau kemana?" tanya Depra dengan tetap fokus.

"RSJ."

"Oke."

Dengan kecepatan diatas rata-rata, tak membutuhkan waktu yang lama untuk Depra sampai dirumah sakit itu.

Aluna segera keluar dan berlari masuk. Depra memarkirkan mobilnya, kemudian menyusul Aluna.

Sesampainya diruangan dimana Aluna berada, Depra dikejutkan oleh teriakan seorang wanita, yang tak lain adalah ibu dari sahabatnya.

"ZAHRAAA, KEMBALI SAYANG, JANGAN PERGI. MAMAH GAK MAU KEHILANGAN KAMU LAGI," teriak ibunya Aluna.

"Ibu... Ibu tenang ya," ujar Aluna berusaha menenangkan ibunya.

"PERGI KAMU,  ANAK SAYA PERGI GARA-GARA KAMU,  DASAR ANAK SIALAN!"

"I... bu, ma-af," ujar Aluna lirih, perlahan dia melangkahkan kakinya keluar.

"Ayo Dep kita pergi," ujar Aluna dengan tatapan kosong dan wajah yang berurai air mata.

"Mba Luna, gimana?" tanya Security yang tiba-tiba menghampiri mereka.

"Gak papa," jawab Aluna singkat.

"Sebenarnya saya masih bingung dengan kejadian ini, saya yakin tadi sekitar jam 10 Mba Luna datang, sendirian," ujar Security itu dengan kening berkerut.

"Hah, tapi jam-jam 10, Aluna ada dirumah saya, bahkan duduk disamping saya, tidak kemana-mana," ujar Depra sama bingungnya.

"Tapi tadi, yang saya liat benar-benar Mba Luna, tidak mungkin itu setan, karna kakinya menapak ketanah," ujar Security. "Tapi, sebelum saya menelpon Mba Luna, Bu Syeila terdengar berteriak dari dalam ruangannya," jelasnya lagi.

"Artinya ada yang nyamar jadi gue dan masuk kedalam kamar ibu," simpul Aluna.

"Bisa jadi," balas Depra, setuju dengan pemikiran Aluna.

"Pak, bisa saya liat rekaman cctv diruang itu?"

"Emm, bisa. Tapi kita tidak bisa melihat apa yang terjadi didalam ruangan, karna cctvnya hanya ada dikoridor," ujar Security itu membuat Aluna sedikit kecewa.

"Yasudah, gak papa pak, saya tetap pengen liat," ujar Aluna. Mereka segera menuju ruang cctv dirumah sakit itu.

Sesampainya disana, Security itu segera menyuruh petugas cctv untuk memperlihatkan rekaman dikoridor depan ruangan ibu Aluna.

Direkaman itu, terlihat seorang yang begitu mirip dengan Aluna memasuki ruangan itu, lenggang beberapa saat, hingga tiba-tiba ada beberapa orang berkumpul didepan ruangan itu, sepertinya sedang berteriak.

Aluna menghela nafas kecewa, dia segera keluar dari ruangan itu, Depra pun segera berlari menyusul Aluna.

💞💞💞

Malammm guyss.
Happy Reading, yahh.

Dan jangan lupa vote and comen ya, biar aku tambah semangat update nya

Salam
Ushsn256.

DEPRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang