"Waktu lo habis, sayang!" ujar seseorang membuat Asyila meremang.
"Lepasin!" sentak Asyila namun sia-sia, kekuatan cowok itu lebih kuat.
"Gak akan," jawab cowok itu penuh penekanan.
"Prada, please..., gak enak dilihat siswa lain," ujar Asyila memohon, namun Depra tak kunjung melepaskan pelukannya.
"Bughhh." Tubuh Depra langsung terdorong kesamping akibat tonjokan yang diberikan Alrick.
"Jaga sikap lo anjing!" umpat Alrick.
"Maksud, lo?"
"Mulai sekarang jangan pernah ganggu Asyila, ngerti lo." Alrick menarik tangan Asyila menuju kelas Asyila.
"Kalau gue tetap gangguin Lala, emang kenapa," teriak Depra membuat Alrick kembali melayangkan tonjokan diwajah Depra.
"Gue peringatin sekali lagi, jangan pernah gangguin Asyila atau lo bakal tau akibatnya, dan dia Asyila bukan Lala, camkan itu," Alrick kembali melanjutkan langkahnya menjauh dari Depra.
"Balikin Lala gue, balikin sahabat gue," teriak Depra namun tak dipedulikan oleh Alrick maupun Asyila.
Sesampainya di kelas Asyila, Alrick ikut masuk mengantar Asyila sampai dimejanya. Setelah Asyila duduk, Alrick berjalan ke depan kelas, lalu menatap semua siswa di kelas itu.
"Untuk semua anggota geng The Wolf yang ada dikelas ini, mulai saat ini, gue mau lo semua jagain Asyila dan jauhin Depra dari Asyila, gimana pun caranya, kalau sampai sesuatu terjadi sama Asyila, siap-siap aja lo semua!" Setelah mengatakan itu Alrick langsung berlalu pergi.
"Alrick kenapa, Syil?" tanya Narra yang merasa aneh dengan kalimat yang diucapkan Alrick.
"Depra udah tau kalau gue adalah Lala dan tadi dia meluk gue, saat itu dateng Alrick dan dia langsung nonjok Depra," terang Asyila.
"Kok lo bisa ketahuan?"
"Tadi Alrick suruh gue buat gerai rambut, ya gue turutin aja, nah pas gue mau balik ke kelas, gue gak sengaja nabrak orang dan kaca mata gue jatuh, pas gue mau lihat siapa yang gue tabrak, gue langsung terkejut pas tau yang gue tabrak adalah Depra," jelas Asyila sambil menggigit jarinya, khawatir.
"Gila, si Alrick kalau lagi marah, nyeremin uyy," celetuk Fariz, salah satu anggota The Wolf.
💕
Bel pulang berbunyi, Asyila segera menghampiri Alrick di kelasnya.
Saat melewati Kelas Depra, Asyila tiba-tiba ditarik masuk.
"Aww," ringis Asyila karna cekalan tangan seorang cowok. " Depra, apa-apaan sih," protes Asyila saat Depra mendorongnya ke dinding dan tangan kiri tepat di samping kepala Asyila.
"Lo mau kemana?" tanya Depra dengan nada datar.
"Urusannya sama lo apa?" jawab Asyila jutek.
"Jangan buat gue bersikap kasar, La," ujar Depra membuat Asyila langsung kicep.
"Jadi, lo mau kemana?" tanya Depra kembali mengulagi pertanyaan nya.
"K-ke kelas Alrick," jawab Asyila sedikit takut.
"Hari ini, lo pulang sama gue," ucap Depra tak mau dibantah.
"Gak bisa gitu dong," protes Asyila namun Depra tak peduli, dia sudah menarik tangan Asyik menuju parkiran.
"Dep, Depra, lepasin gak!" ujar Asyila, berusaha melepaskan tangan Depra.
"Udah nurut aja!" ujar Depra dengan nada tinggi.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEPRA
Teen FictionFollow sebelum membaca!🙏 Depra dan Asyila, dua orang yang pernah bersama dimasa lalu, mereka berpisah karna Asyila harus ikut orangtua nya pindah ke luar negri. Beberapa tahun kemudian Asyila kembali keindonesiaan, namun Depra tak mengetahuinya, As...