Asyila segera menuruni tangga menuju lantai satu, menuju ruang makan.
Terlihat Alrick yang sudah menunggu dimeja makan, Asyila mempercepat langkahnya.
"Pagi Arick," sapa Asyila sambil menarik kursi dihadapan Alrick.
"Pagi Syila, mau sarapan apa?"
"Gue mau nasgor."
"Nihh, makan yang banyak, badan udah kek triplek dibelah dua," ujar Alrick nyelekit
Asyila langsung menatap Alrick dengan aura permusuhan. "Dihhh, enak aja. Gue gak sekurus itu ya, malah proposi tubuh gue tuh udah pas," protes Asyila
"Masa? gak percaya gue," goda Alrick membuat Asyila semakin kesal
"Serah lo deh, gue mau makan!"
Suasana menjadi hening, hanya terdengar suara dentingan sendok.
Tak lama kemudian Asyila selesai sarapan, dan langsung pergi tanpa pamitan kepada Alrick.
"Heh, main pergi aja, salim dulu sini," ujar Alrick membuat langkah Asyila terhenti, dia menoleh kearah Alrick, mengangkat satu alisnya dan kembali pergi.
"Wahh, parah. Tuh, bocah beneran marah," gumam Alrick.
Asyila segera memasuki mobilnya dan langsung melesat ke jalan raya.
saat mobil Asyila berhenti karna lampu merah, Asyila tak sengaja menolehkan kepalanya ke arah kanan, dan... Depra dan Aluna berboncengan, dengan tangan Aluna dipinggang Depra.
Asyila yang melihat itu menjadi semakin kesal, Asyila menambah kecepatan mobilnya, bahkan Asyila membawa mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata.
Cittt!!!
Suara ban mobil Asyila terdengar sangat kencang saat dia memarkirkan mobilnya, sontak semua orang langsung menoleh kearahnya.
Saat Asyila keluar dari mobilnya, semua orang langsung melemparkan hujatan.
"Dihh, gaya-gayaan banget sih."
"Dasar cewek cupu sok jago, lo pikir dengan kek gitu lo terlihat keren."
"Woyttt, biasa aja dong, yang punya mobil kek gitu bukan lo doang."
"Anjingg, gue kira yang keluar bakal cewek cantik, seksi, keren.Eh, ternyata yang keluar cewek gembel,"
"Hahaha."
"Dasar cewek cupu."
Dll.
Asyila tak menghiraukan ucapan orang disekitarnya, tatapannya lurus ke depan.
Asyila semakin kesal karna saat berada dikoridor kelasnya, Asyila tak sengaja berpapasan dengan Depra dan Aluna.
Asyila melewati mereka berdua dengan wajah biasa saja, meskipun dibawah tangannya mengepal kuat.
"Ngeselin banget sih mereka," umpat Asyila.
Sesampainya dikelas, Asyila langsung duduk dimeja nya dengan wajah ditekuk.
"Kenapa lo?" tanya Narra yang baru sampai.
"Tau, kesel gue," ketus Asyila.
"Kenapa? Depra lagi?" tanya Narra sedikit mengecilkan suaranya.
"Iya. Bayangin aja Nar, tadi waktu dijalan gue liat mereka boncengan, mana si Aluna meluk Depra lagi. Terus tadi waktu dikoridor, gue papasan lagi sama mereka. Ngeselin banget, kan," ujar Asyila dengan wajah merah padam.
"Bwhhhhhh,anjir... anjir.... Kok lo marah, emang lo siapa nya dia," ujar Narra menepuk-nepuk pahanya, meluapkan tawanya.
"Ini nih, ciri-ciri temen bangsat. Temen nya sedih bukannya dihibur malah diketawain," ketus Asyila melihat tingkah Narra.
"Cup-cup-cup, kacian," ledek Narra semakin menjadi.
"Ngeselin banget sih lo," Setelah mengucapkan itu Asyila langsung pergi dari kelas.
💕
Bel istirahat berbunyi, Asyila langsung pergi meninggalkan Narra, ia masih kelas dengan Narra karna kejadian pagi tadi.
Setelah mencuci tangannya di toilet, Asyila melangkahkan kakinya ke kantin, tiba-tiba ada seseorang yang menarik tangannya.
"Eh,eh. Apa-apaan nih," protes Asyila dia langsung berbalik menatap orang yang menariknya.
" Depra lo ngapain narik gue," ujar Asyila bingung.
"Lo... Asyila kan?" tanya Depra.
"Ya, kenapa?"
"Itu... emm, itu...." Depra menggaruk kepalanya yang sebenarnya tidak gatal
"Itu apa?" tanya Asyila dengan kening berkerut.
"Itu, lo... lo... lo bocor," ucap Depra cepat.
Asyila yang mendengar ucapan Depra refleks menoleh bagian belakang rok nya, dan... Asyila langsung meringis malu.
"Emm, kalau lo mau gue bisa pinjemin jaket," ujar Depra.
"Eng... enggak usah," jawab Asyila ragu.
"Udah, pokoknya gue pinjemin lo jaket. Lo tunggu disini dulu, gue ambil jaketnya dikelas." Depra langsung berlari pergi, tak lama kemudian dia kembali membawa sebuah jaket.
"Nihh," ujar Depra sambil memberikan jaketnya.
"Serius?" tanya Asyila.
" iya." Tanpa menunggu persetujuan Asyila, Depra langsung melingkarkan jaketnya dipinggang Asyila, membuat tubuh Asyila sedikit tertarik kedepan.
"Udahh," ujar Depra. Setelah itu dia menatap Asyila lekat, perlahan Depra memajukan wajahnya.
Asyila merasakan hembusan nafas Depra yang ada didepan wajahnya, membuat jantung Asyila berdetak tak karuan.
"Kangen." Setelah mengucapkan kata itu, Depra langsung membalik tubuhnya dan berlalu pergi.
Sedangkan Asyila, dia masih terdiam kaku ditempatnya berdiri, kangen... mengapa Depra mengucapkan kata itu, bukankah Depra tak mengenalnya.
Atau Depra hanya berpura-pura. Beribu pertanyaan langsung muncul dikepala Asyila.
💞💞💞
Happy Reading.
Typo bilang🙏🙏
Salam
Ushsn256
KAMU SEDANG MEMBACA
DEPRA
Teen FictionFollow sebelum membaca!🙏 Depra dan Asyila, dua orang yang pernah bersama dimasa lalu, mereka berpisah karna Asyila harus ikut orangtua nya pindah ke luar negri. Beberapa tahun kemudian Asyila kembali keindonesiaan, namun Depra tak mengetahuinya, As...