Part 12

5.7K 260 16
                                    

Kehadiran Depra disekolah dengan membonceng seorang cewek yang sepertinya bukan Aluna, membuat semua orang menatap kearahnya.

Saat Asyila membuka helm, semua orang berdecak kagum, langsung memujinya, tanpa mereka tahu jika orang yang mereka puji adalah orang yang selalu mereka bully dan mereka hina.

Depra menggenggam tangan Asyila, lalu mereka berjalan berdampingan menuju kelas.

Saat Depra dan Asyila berada di depan kelas Depra, tiba-tiba Aluna menghampiri mereka dengan wajah cemberut.

"Dep, kok lo gak jemput gue sih?" tanya Aluna dengan nada manja yang  membuat Asyila menatap jijik ke arahnya. "Nih, cewek juga siapa." Aluna menatap Asyila dengan angkuh.

"Kenalin, gue Asyila, Asyila Azzahra Calissta," ujar Asyila. tersenyum manis tersungging dibibirnya.

"Hah, Asyila... Asyila yang cewek cupu itu, masa... kok gue gak percaya," Aluna menatap Asyila dari ujung kaki sampai ujung kepala.

"Setiap orang pasti ada saatnya dia berubah, kan, dan inilah perubahan gue," balas Asyila dengan nada lembut namun tersirat kesombongan.

"Dep, jadi lo gak jemput gue karna dia," tanya Aluna lagi. namun Depra hanya diam.

"Dep..., jadi lo lebih milih dia yang baru lo kenal beberapa minggu ini, dibanding gue yang udah lama lo kenal," tanya Aluna sambil menunjuk Asyila.

"Turunin tangan lo," ujar Depra datar.

"Dep...." Aluna menatap Depra tak percaya. "Pakai pelet apa lo, sampai-sampai Depra lebih bela lo dibanding gue, sahabatnya," Asyila hanya menaikkan sebela alisnya.

"Jaga omongan lo," sergah Depra dengan nada dingin.

Aluna menggelengkan kepalanya, menatap Depra sendu. "Gue kecewa Dep, sama lo!" Setelah mengatakan itu, Aluna berlari ke dalam kelas.

"Dep, lo kayaknya udah keterlaluan, selama ini Aluna yang nemenin lo, masa cuma karna gue udah balik, lo lupain dia," ujar Asyila, Depra hanya mengangkat bahu, tak peduli.

"Ayo gue anter." Depra melangkahkan kakinya menuju kelas XI ips 3, kelas Asyila.

Tanpa mereka sadari, ada sepasang mata yang memperhatikan mereka.

"Selamat datang Asyila, permainan akan dimulai," gumam orang itu.

💕

"Syil, Alrick bilang, Depra mulai deketin lo ya." Narra menatap Asyila dengan pandangan mengintimidasi.

"Iya," jawab Asyila seadanya.

"Menurut gue, lo jangan terlalu percaya sama Depra. Kalian udah berpisah cukup lama, dan menurut gue saat sepasang orang udah berpisah, saat mereka bersama lagi, keadaannya gak akan sama."

"Maksudnya?"

"Gini, menurut lo, apa sifat dan sikap orang gak akan berubah, setelah bertahun-tahun pisah, apa ada orang yang rela ditinggal gitu aja tanpa diberi kabar selama bertahun-tahun, bisa aja kan Depra deketin lo bukan karna dia emang masih cinta sama lo, tapi karna mau balas dendam," jelas Narra membuat Asyila sedikit berpikir tentang sikap Depra selama ini.

"Gue gak ngelarang lo buat deket sama Depra, tapi gue minta sama lo, jangan terlalu baper dengan semua sikap Depra, jangan terlalu percaya diri kalau lo akan selalu dicintai setelah lo ninggalin dia selama bertahun-tahun, ngerti," ujar Narra sedikit menusuk, tapi Asyila tidak merasa tersinggung atau marah, karna dia tau Narra mengatakan itu karna tidak mau Asyila tersakiti.

"Iya, Narra, sahabat terbaik gue."

"Dihh, lebay," ejek Narra membuat Asyila mencebikkan bibirnya.

"Nyebelin banget sih," gerutu Asyila.

"Eh, hari ini kita latihan plus seleksi buat kandidat calon ketua, kan," ujar Narra berubah serius.

"Iya, lo berangkat bareng siapa?"

"Sendiri, gue mau coba motor baru," jawab Narra sambil memamerkan kunci motor Alrick yang diberikan Asyila waktu itu.

"Oh iya, yang baru dapet motor mah, beda," ujar Asyila menggoda Narra.

"Apaan sih," balas Narra dengan wajah dibuat-buat.

"Dihh. btw, gue sebenernya kepo, hubungan lo sama Andra tuh udah sampe mana, lo bedua pacaran? atau udah tunangan," tanya Asyila membuat wajah Narra mendadak lesu.

"Boro-boro tunangan, ditembak aja, nggak," Asyila menatap sahabatnya miris.

"Sabar ya, nak, kebahagiaan akan selalu menghampiri orang yang sabar," Narra langsung menatap Asyila heran.

"Tumben lo bijak, atau lo udah berubah jadi Asyila Teguh," tuding Narra sambil memicingkan matanya.

"Gila lo." Asyila menonyor kepala Narra.

"Sakit tau."

"Cup- cup- cup, jangan nangis ya, dek, nanti kakak kasih hatinya Andra, oke," ujar Asyila sambil mengelus-ngelus rambut Narra

"Gak lucu," balas Narra jutek.

"Hahahah." Tawa Asyila meledak melihat ekspresi Narra.

💕💕💕

Depra berjalan bersama Aluna menuju ruang osis, tidak seperti biasanya, jika biasanya orang-orang akan menatap takjub kearah mereka, maka kali ini berbeda, ada orang yang menatap rendah, iri, jijk, merendahkan, dll. Ini disebabkan oleh video yang sempat beredar.

Meskipun Zahra dkk sudah mengakui perbuatan mereka, tapi itu tidak mempengaruhi sikap siswa SMA Erlangga terhadap Aluna, mereka tetap menghina Aluna, mencibir, dan terkadang membuat berita miring.

"Tutup telinga," ujar Depra dengan tatapan lurus ke depan.

"Iya, makasih Dep, lo tetep ada disamping gue saat semua orang menjauh," ujar Aluna tulus.

"Hmm."

"Isss, kok balik dingin lagi sih," gerutu Aluna namun Depra tak merespon nya.

Sesampainya Depra dan Aluna diruang osis, semua anggota osis sudah siap ditempat masing-masing. Depra segera duduk dikursi nya, dan memulai rapat.

Kali ini mereka membahas tentang acara ulang tahun sekolah yang akan diadakan satu minggu lagi.

Dua jam berlalu, akhirnya rapat itu selesai, semua anggota osis beranjak keluar, kebanyakan menuju kantin, karna rapat ini dilaksanakan dua jam sebelum bel istirahat.

Ruang osis sepi, hanya tersisa dua orang , yaitu Depra dan Aluna.

"Dep, rencana kita, jadikan?" tanya Aluna membuat Depra menoleh kearahnya.

"Iya," jawab Depra singkat.

"Bagus deh, hati-hati, nanti malah jadi senjata makan tuan," ujar Aluna mengingatkan.

"Hmm."

"Lo tuh, gak bisa ya, kalau sehari aja, jangan bersikap dingin ke gue, coba kalau sama Asyila," cerca Aluna, kesal dengan sikap dingin Depra.

"Gak," jawab Depra singkat, yang malah membuat Aluna semakin kesal.

"Eeeee..., nyebelin banget sih," ujar Aluna gemas, tangannya sudah gatal ingin mencakar-cakar wajah datar Depra.

"Ayo." Depra berjalan tanpa menunggu Aluna.

"Whatt, cewek secantik gue, ditinggal gitu aja, parah emang tu orang," gerutu Aluna sambil berjalan menyusul Depra.

💞💞💞

Hai, hai, hai!!

Happy Reading guyss.

Kalau ada typo, maafin ya🙏🙏

Salam
Ushsn256

DEPRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang