Asyila menatap aneh ke sekitar nya. Lama-kelamaan Asyila sadar jalan ke arah mana ini.
"Dep, Lo bilang mau ke Bandung, kok malah kerumah Lo?" tanya Asyila bingung.
"Gue berubah pikiran, soalnya besok gue ada rapat osis," jawab Depra membuat Asyila melotot.
"Whattt! Dep Lo becanda kan. Gila ya Lo, gue udah seneng banget mau ke Bandung, dan Lo dengan seenaknya ngebatalin," protes Asyila, namun Depra tak menanggapi.
"Dep, kan kita bisa pulang malem," ujar Asyila lagi, berusaha membujuk Depra agar tidak membatalkan rencana ke Bandung.
"Mana sempet, baru juga dateng, udah harus pulang. Alrick cuma ngasih waktu sampe jam 8 malem."
"Hah, si Alrick gila ya, mana sempet bolak-balik Jakarta Bandung, jam 8 malem udah harus dirumah," ujar Asyila tak habis pikir.
"Alrick gak tau kalau kita bakal ke Bandung," ucap Depra yang membuat Asyila lagi-lagi melotot tak percaya.
"Lah, kan tadi Lo bilang, lo udah izin sama Alrick, gimana bisa, dia gak tau."
"Gue cuma bilang mau ngajak lo jalan, gak bilang kalau jalannya ke Bandung," jawab Depra santai.
"Astaghfirullah, berilah hamba kesabaran," ujar Asyila sambil mengelus dada.
"Lebay Lo," cibir Depra.
"Diem lo. Gue lagi marah nih," balas Asyila ketus.
"Lah, marah kok bilang-bilang sih." Asyila hanya diam tanpa berniat menanggapi Depra.
Selang beberapa menit, motor Depra berhenti dirumahnya. Dengan terpaksa Asyila turun dari motor.
"Yuk, masuk," ajak Depra, namun Asyila tak bergerak dia malah mengambil hpnya dan menelpon Alrick.
"Halo bang, Lo bisa jemput gue, nggak?"
"Emang Lo dimana, bukannya tadi sama Depra."
"Gu--"
Tut...
Depra tiba-tiba merebut hp Asyila dan mematikan sambungan telepon nya.
"Lo apa-apaan sih," ujar Asyila dengan nada cukup tinggi.
"Lo yang apa-apaan, ikut aja kenapa sih," jawab Depra dengan nada tak kalah tinggi.
"Terus gue harus ngapain dirumah Lo?"
"Ya ngapain kek, main game, main basket dihalaman belakang, duduk digazebo, banyak."
"Udah ayo." Asyila hanya pasrah saat Depra menarik tangannya masuk ke dalam rumah.
Saat memasuki ruang tamu, Asyila melihat keadaan rumah Depra, tidak ada yang berubah, masih sama seperti terakhir kali dia kesini.
"Duduk disini, gue mau ke dapur bentar," ujar Depra saat sesampainya di ruang keluarga, setelah itu dia langsung berlalu pergi.
Bukannya duduk seperti yang diperintahkan oleh Depra, Asyila malah sibuk melihat foto-foto yang ada diruangan itu.
Banyak sekali fotonya dan Depra, sesekali Asyila tertawa melihat ekspresi wajah mereka. Asyila mengamati semua foto mereka kemudian dia menyadari sesuatu.
"Lagi liatin apaan?" tanya Depra yang datang sambil membawa nampan berisi cemilan dan jus.
"Lo jahat banget sih, Dep," ujar Asyila, Depra menatap Asyila meminta penjelasan.
"Kenapa lagi gue?" tanya Depra tak mengerti.
"Dari sekian banyak foto kita, yang bagus, kenapa yang lo pajang disini foto yang jelek-jelek." Depra mengarahkan tatapannya kearah foto-foto yang ditunjuk Asyila.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEPRA
Teen FictionFollow sebelum membaca!🙏 Depra dan Asyila, dua orang yang pernah bersama dimasa lalu, mereka berpisah karna Asyila harus ikut orangtua nya pindah ke luar negri. Beberapa tahun kemudian Asyila kembali keindonesiaan, namun Depra tak mengetahuinya, As...