Part 46

1.8K 95 2
                                    

"DEPRAAAAA," teriak Asyila didepan rumah Depra.

Tak lama kemudian  Depra membuka pintu rumahnya dengan ekspresi malas.

"Pintu rumah gue gak dikunci, lo tinggal buka dan masuk, gak perlu teriak-teriak, suara lo tuh bikin sakit telinga tau gak!" sungut Depra.

"Hehehe, abisnya kek seru aja kalau teriak-teriak, kayak ada kepuasan tersendiri gitu," jawab Asyila cengengesan membuat Depra melongo mendengarnya.

"Mau ngapain ke rumah gue?"

"Anterin gue ke rumah sakit dong,"pinta Asyila sontak ekspresi Depra langsung berubah.

"Berangkat sendiri aja, gue harus ke markas, hari ini pengenalan anggota inti yang baru," jawab Depra dengan nada datar.

"Astaga, gue lupa. Ayo, kita ke markas," balas Asyila seraya menepuk jidatnya.

Depra masih berdiri ditempatnya dengan ekspresi cengo.

"Depra cepet siap-siap, kita mau ke markas," tegur Asyila melihat tidak ada pergerakan dari Depra.

"Eh, iya," jawab Depra pasrah.

Asyila masuk ke garasi rumah Depra, ini pertama kalinya ia masuk keruangan setelah ia kembali dari Singapura.

Mata Asyila langsung melotot melihat jajaran mobil dengan harga yang fantastis, juga jajaran motor sport yang harganya juga tak kalah fantastis.

"Asyila, La, Lala, Asyila Az-Zahra Calista," panggil Depra yang tidak tau dimana keberadaannya.

"Gue di garasi," jawab Asyila. Depra segera menghampiri Asyila.

"Dep, koleksi mobil sama motor lo banyak banget. Kok gue gak pernah liat lo pakai mobil?"

"Gue jarang pakai mobil," jawab Depra sejujurnya.

"Dep, kalau ini kita ke markas pakai mobil ya, gue mau mobil yang... itu," ujar Asyila sambil menuju sebuah mobil Jeep Wrangler Rubicon berwarna merah dengan sedikit modifikasi.

"Ogey, kuy berangkat."

Depra menghampiri sebuah tembok, kemudian ia memencet sebuah tombol, tak lama kemudian muncul sebuah kotak dari dalam tembok itu, Depra membuka pintu kotak itu, terlihat berbagai macam kunci baik mobil maupun motor yang disusun rapi.

"Gila, bener-bener gila. Emang udah paling bener gue nikah sama Lo, Dep. Gue gak bisa bayangin gimana kehidupan gue nanti setelah menikah sama anak tunggal kaya raya," ujar Asyila dengan mata berbinar-binar.

Depra menatap aneh kearah Asyila. " Nih, cewek satu kenapa. Sok-sokan kaget ngeliat kekayaan gue, lupa kali ya, kekayaan bapaknya hampir nyamain kekayaan bapak gue,"  batin Depra.

"Makanya gak usah sok-sokan mau tunangan sama si Alaska, lebih gue kemana-mana," jawab Depra, sombong.

"Yayaya. Dep, ayo cepetan, gue udah gak sabar mau nyobain naik mobil bareng lo," ujar Asyila tidak sabaran.

"Iya-iya."

Tak berapa lama Depra dan Asyila langsung meluncur menuju markas dengan mengendarai mobil pilihan Asyila.

Mobil Depra memasuki pagar markas, saat ia sampai diparkiran banyak anggota geng yang sedang berkumpul sebelum masuk ke markas.

"Gila, bos kita nih, senggol dong," ujar Andra saat Depra dan Asyila keluar dari mobil.

"Dep kalau Lo bosen sama tuh mobil, gue dengan sangat lapang dada akan menerimanya," ujar anggota yang lain bernama Zico.

"Enak aja, tuh mobil udah jadi milik gue," saut Asyila.

DEPRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang