Depra berjalan kearah Alrick, lalu berdiri tepat dihadapan cowok itu.
"Gue boleh gantiin lo?" tanya Depra dengan wajah datarnya. Alrick yang sadar kalau Depra sedang cemburu langsung menganggukkan kepalanya.
"Oke." Alrick melepaskan tangan Asyila pelan-pelan lalu mengangkat kepala cewek itu, Depra dengan cepat duduk ditempat Alrick memangku kepala Asyila.
Depra menatap intens kearah Asyila, lalu mengelus rambut Asyila.
"Ndra, ambilin jaket dalam tas gue!" perintah Depra, Andra ingin menolak namun tatapan mata Depra langsung menajam membuat cowok itu sedikit takut.
Dengan ogah-ogahan Andra melepaskan tangannya dari pinggang Narra, lalu berdiri mengambil tas Depra yang berada didepan cowok itu.
Sebenarnya jarak antara Depra dan tas nya tidak terlalu jauh namun Depra tidak ingin menggangu tidur Asyila.
"Nih, ganggu aja, lo," ujar Andra dengan nada judes.
"Thanks," balas Depra. Ia segera menutupi kepala Asyila agar tidak kepanasan.
"Ekhem... ekhem," sorak semua anggota The Wolf membuat Asyila terusik.
"Sampe cewek gue bangun, abis lo semua," ujar Depra dengan nada penuh penekanan.
"Anjayyyy, CEWEK GUE, emang udah jadian," sindir Rio dengan menekan kata cewek gue.
"Asyila milik gue dulu, sekarang, dan nanti. Jadi meskipun kita gak jadian, Asyila akan tetap jadi milik gue, gak.boleh.ada.yang.milikin.dia.selain gue," jawab Depra dengan kepercayaan diri tingkat tinggi.
"Posesif yang keluar ya, guys," seru Gibran yang dibalas sorakan anggota The Wolf.
"DEPRA NIH BOSS, SENGGOL DONG," teriak Rio dan Gibran bersamaan, lalu mereka berdua tertawa.
Depra bisa merasakan jika sebenarnya Asyila sudah terbangun sejak tadi tapi sepertinya cewek itu malu karna wajahnya sudah memerah karna baper.
Asyila malah memeluk perut Depra, semakin menyembunyikan wajahnya.
"Peluk trosss... dunia ini milik lo bedua, kita mah ngontrak," teriak Alrick yang menyadari pergerakan Asyila.
"Anjing emang!" umpat Asyila sambil mengeratkan pelukannya.
"Heh, mulutnya," tegur Depra yang mendengar ucapan Asyila.
"Hehehe, maaf," jawab Asyila cengengesan.
"Itu meluk karna malu apa meluk karna nyaman, kok kayaknya tambah erat," ujar Narra membuat anggota The Wolf menggoda Asyila dan Depra habis-habisan.
"Aduh, perut gue sakit, ketawa Mulu," keluh Rio sambil memegangi perutnya, memang sejak awal Rio lah yang ketawanya paling kencang.
"Kualat tuh," seru Asyila sambil mengubah posisinya menjadi duduk.
"Dihh, mana ada," jawab Gibran protes.
"Udah-udah," lerai Alrick.
"Rick, kapan kita aktif lagi, setahu gue sejak lo balik belum ada kegiatan yang kita lakuin," celetuk Rega, salah satu anggota The Wolf.
"Maksud lo?"
"Maksud gue geng the Wolf tuh kayak bukan geng lagi tapi cuma sekumpulan orang yang suka nongkrong bareng. Kapan kita modifikasi motor lagi, atau galang dana untuk panti-panti asuhan, atau ngadain balapan, pokoknya kegiatan yang sering geng-geng lakuin," jelas Rega, Alrick mengangguk tanda mengerti maksud ucapan Rega.
"Rega, kan sejak Alrick keluar negeri, geng The Wolf dinyatakan vakum dan sampai hari ini belum ada pernyataan kalau the Wolf kembali aktif, karna itulah kita gak ngelakuin kegiatan apa-apa," jawab Asyila.
"Ya udah, ayo kembali aktifkan geng The Wolf," sela Gibran, dengan semangat 45
"Geng The Wolf bakal diaktifkan lagi barengan sama pelantikan ketua baru, dan itu bulan depan." Jawaban Alrick membuat semua anggota The Wolf mendesah kecewa.
"Tapi gue punya rencana, gimana kalau hari Minggu nanti kita sunmori?" Usulan Alrick langsung diterima oleh semua anggota The Wolf.
"Kemana?"
"Gimana kalau ke Bandung," usul Asyila, semua anggota langsung menyetujuinya.
Akhirnya mereka semua larut dalam pembicaraan tentang sunmori.
💕
Asyila dan Depra berjalan beriringan menuju parkiran, tiba-tiba Zelva menarik tangan Depra.
"Dep, gue boleh minta tolong gak, tolong anterin gue, ban mobil gue pecah," ujar Zelva dengan wajah memelas.
Asyila yang melihat raut wajah Zelva langsung mengalihkan pandangan. "Dih, ganjen banget sih ni orang" umpat Asyila dalam hati.
"Gue gak bisa, mau nganterin cewek gue," jawab Depra dengan nada datar, sedangkan Asyila tersenyum penuh kemenangan.
"Tapi, Dep--,"
"Gue duluan ya, makasih buat makanan tadi." Depra langsung menggenggam tangan Asyila dan berlalu pergi.
Asyila menoleh ke belakang dan tersenyum mengejek kearah Zelva, Zelva mengepalkan tangannya, kesal.
"Dep, emang lo punya cewek?" tanya Asyila dengan maksud menggoda.
"Ada, nih samping gue." Asyila menoleh ke sisi kanan-kiri Depra, hanya ada dia dan Depra, artinya yang dimaksud Depra adalah dia. Pipi Asyila langsung memerah.
"Pipi lo kenapa, kok merah?" tanya Depra dengan senyum mengejek.
"Au ah." Asyila mempercepat langkahnya, meninggalkan Depra yang kini tersenyum kecil melihat tingkah Asyila.
"Lucu banget calon pacar gue," gumam Depra.
💞💞💞
Happy Reading guys.
Maaf, kalau part nya pendek.
Salam
Ushsn256
KAMU SEDANG MEMBACA
DEPRA
Teen FictionFollow sebelum membaca!🙏 Depra dan Asyila, dua orang yang pernah bersama dimasa lalu, mereka berpisah karna Asyila harus ikut orangtua nya pindah ke luar negri. Beberapa tahun kemudian Asyila kembali keindonesiaan, namun Depra tak mengetahuinya, As...