part 24

2.2K 114 1
                                    

Asyila mengepalkan tangannya, berani-beraninya Narra mengkhianatinya. Asyila tau, jika orang yang mengirimkan pesan kepada Narra adalah Papahnya dan Rick yang dimaksud dalam pesan itu adalah Alrick, sekarang yang menjadi pertanyaan adalah siapa Lulu.

Terlihat Narra yang memasuki kelas, Asyila memasang wajah biasa-biasa saja, seolah tidak terjadi apapun. Beruntung Asyila tidak membuka pesan itu, kebetulan hp Narra tidak menggunakan pengaman sehingga ia bisa melihat pesan itu.

"Udah uwu-uwuan nya?" tanya Narra jutek.

"Kenapa? iri ya lo! makanya, cari pacar sana!" balas Asyila dengan senyum mengejek.

"Hilihh, sok-sokan nyuruh gue nyari pacar, emangnya lo punya!" balas Narra tidak mau kalah.

"Seenggaknya, meskipun gue gak punya pacar, gue punya orang yang bisa diajak uwu-uwuan," balas Asyila membuat Narra tidak bisa lagi menjawab dan lebih memilih untuk kembali bermain hp.

Sesaat setelah Narra membuka hp nya, ekspresi langsung berubah namun secepat mungkin ia kembali menormalkan ekspresi nya dan Asyila melihat hal itu. Asyila semakin yakin jika Narra mengkhianatinya.

Atau mungkin Narra lah yang telah melaporkan dirinya, bukankah dia bercerita kepada Narra, jadi kemungkinannya sangat besar jika Narra adalah pelaku.

"Nar, lo hari ini ada acara gak? Ke markas kuy, udah lama gak kesana." Asyila sengaja memberikan pertanyaan itu untuk melihat reaksi Narra.

"G-gue... gue ada acara, jadi gak bisa. Besok aja gimana?" jawab Narra ragu-ragu.

"Oke. Emang lo ada acara apa?" Tubuh Narra langsung menegang, Asyila dapat melihat hal itu dari gesturnya.

"Emmm, itu, apa, nenek gue mau dateng dan gue harus jemput dia di bandara, jadi gue gak bisa kemana-mana." Asyila sangat menyadari jika Narra tampak kesusahan dalam memilih alibi, namun Asyila hanya mengangguk tanda mengerti.

"Oke."

💕

Jam istirahat tiba, Asyila bergegas keluar, ia bermaksud untuk membelikan Depra minuman, hal ini Asyila lakukan karna ia merasa bersalah soal kecelakaan yang ia rahasiakan dari Depra, meskipun sekarang cowok itu sudah tau dan karna itulah, minuman ia sebagai tanda permintaan maaf.

Asyila berjalan menuju lapangan basket outdoor, lapangan itu sangat luas sehingga nantinya pembukaan acara ultah sekolah akan dilakukan disini dan disinilah seorang Prada Depra Erlangga berada.

Depra sedang sibuk mengkoordinir teman-temannya yang akan menjadi panitia dalam acara ini.

"Dep," panggil Asyila, sontak bukan cuma Depra yang menoleh namun semua orang yang mendengar panggilan itu.

"Kok lo pada noleh sih, gue kan manggil Depra atau nama kalian juga Depra?" tanya Asyila galak, cewek-cewek itu langsung mengalihkan pandangannya.

Depra langsung berlari menghampiri Asyila.

"Kenapa?" tanya Depra sesampainya di depan Asyila, bukannya menjawab Asyila malah menyodorkan sebotol air minum.

Depra tidak langsung mengambilnya, melainkan kembali bertanya, "Buat gue?"

"Bukan, buat Andra! Yaiyalah, buat lo!" jawab Asyila kesal.

"Gue udah ada, dikasih Aluna tadi." Asyila memejamkan matanya sejenak guna meredam emosi nya.

"Tau gini, mending gue minum aja dari tadi, capek-capek lari, eh, taunya gak dihargain!" sindir Asyila. Ia langsung membuka segel botol itu dan langsung meminumnya.

Asyila meminum air itu sampai setengah, tiba-tiba Depra merebutnya dan langsung meminumnya tepat dibekas bibir Asyila, ingat! bekas bibir Asyila.

"Depra, lo sengaja ya biar bisa minum dibekas gue," tuding Asyila namun Depra biasa-biasa saja, ia bahkan meminum air itu sampai habis.

"Emang," jawabannya sambil mengembalikan botol yang telah kosong itu.

"Issss, nyebelin!" Asyila langsung menabok lengan Depra membuat si empu meringis kesakitan. Kalau cewek biasa mungkin tidak akan sesakit itu tapi ini Asyila, cewek paling kuat di geng The Wolf.

"Awwss, tabokan lo sakit banget," keluah Depra sambil mengusap-usap lengannya.

"Bodo, salah sendiri. Gue pergi dulu, bye. Semangat jadi babu nya," ledek Asyila sambil berlari menjauh. Depra hanya menggelengkan kepalanya.

💕

Asyila menatap keluar jendela yang mengarah langsung ke lapangan basket, tampak Depra beserta anggota osis yang sedang sibuk kesana-kemari.

Asyila cukup senang, karna satu Minggu ini full jamkos, guru-guru sibuk menyiapkan acara ulangtahun ini. Semua eskul sibuk berlatih, Narra yang merupakan anggota eskul  dance pun ikut berlatih karna mereka akan melakukan pertunjukan saat pembukaan acara nanti.

Semua orang sibuk dengan urusan masing-masing. Asyila hanya berdiam di kelas, ia tak mengikuti eskul apapun.

Tiba-tiba datanglah Zahra dkk.

"Syil, lo ada kerjaan nggak?" tanya Zahra, Asyila hanya menggelengkan kepala sebagai jawaban.

"Rooptof aja, kuy." Tanpa menjawab Asyila langsung berdiri dan menghampiri mereka.

"Kuy."

Asyila berjalan di depan, di belakangnya terdapat Zahra dkk. Sepanjang perjalanan, banyak orang yang membicarakan mereka, tapi tak mereka pedulikan.

Sesampainya di rooptof, suasana sangat ramai, ada yang tidur di sofa yang sengaja mereka siapkan, ada yang main game, membuat video tik tok, ada yang ngerumpi. Asyila baru tahu jika, di rooptof sudah disediakan banyak tempat duduk, sepertinya sejak Depra menjadi anggota geng, geng The Wolf semakin berkuasa di sekolah ini.

Asyila menatap wajah orang-orang yang ada disini, tidak ada Andra, sepertinya Andra latihan basket, dia adalah ketua tim basket SMA Erlangga. Asyila juga tidak melihat adanya kehadiran Alrick, dimana cowok itu?

Langkah kaki Asyila berjalan ke arah pembatas rooptof, pemandangan kota yang padat dengan gedung-gedung tinggi dan keadaan sekolah yang sangat sibuk langsung tersuguh dimata Asyila. Mata Asyila menjelajah ke segala arah, tanpa sengaja Asyila melihat kearah pohon beringin yang berada di belakang sekolah, samar-samar Asyila seperti melihat Alrick bersama dua orang cewek, tapi karna jarak yang cukup jauh membuat Asyila tidak bisa melihat dengan jelas siapa dua cewek itu.

Tak lama kemudian Alrick pergi dan dua cewek itu juga pergi tapi ke arah yang berbeda-beda, Asyila memperhatikan cewek yang berjalan ke arah depan kelas dan sepertinya ingin pergi ke lapangan basket.

Asyila menajamkan penglihatannya, akhirnya ia berhasil mengenali cewek itu, Aluna.

"A-lu-na, A-lu-lu. Jangan-jangan cewek yang dimaksud sama Papah adalah Aluna," gumam Asyila dengan pandangan ke arah cewek yang satunya, cewek itu tetap berjalan dibelakang kelas lalu berbelok dan hilang dibalik tembok.

Tiba-tiba ingatan saat Alrick datang bersama Aluna kemarkas terlintas dibenak Asyila. Alrick beralasan jika ia membawa Aluna karna cewek itu tidak ada yang menjemput, bukankah seharusnya Alrick mengantarkan Aluna pulang bukan malah membawanya ke markas.

Saat sedang bermain basket di markas waktu itu, Alrick juga tampak begitu perhatian kepada Aluna.

"Hmmm, jadi ingin bermain-main, ya!" Asyila tersenyum penuh arti.

💞💞💞

Yuhuuuu.
Di part selanjutnya, akan terjawab siapa yang ngelaporin Asyila dan sebenarnya apa hubungan Alrick dan Aluna.

So, hayukk vote and coment biar aku cepet update atau kalau males voment ajakin temennya yang lain buat baca cerita ini. Semakin banyak pembaca semakin aku cepet update.

Sekarang aku mau nanya, cerita ini mau ada visual nggak atau biar kalian bayangin sendiri aja siapa yang cocok jadi visual tokoh di cerita ini??? aku nanya ya, jadi di jawab, please!

Salam
Ushsn256

DEPRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang