Asyila menuruni tangga menuju ruang makan. Ia sedikit terkejut saat melihat Alaska duduk ditengah-tengah Alrick dan Andra.
"Hai," sapa Alaska saat melihat kedatangan Asyila.
"Hai," balas Asyila sambil tersenyum canggung. "Hai, semua," ujar Asyila lagi.
"Syil, lo hari ini berangkat bareng gue?" tanya Alrick.
"Iy--." Belum sempat Asyila menyelesaikan ucapannya, Alaska lebih dulu memotongnya.
"Asyila bareng gue," ujar Alaska.
"Iya, Asyila bareng Alaska aja, mereka kan mau tunangan jadi sekalian pendekatan," ujar Ardan membuat Alaska tersenyum senang.
"Baik, Kek," jawab Asyila pasrah.
"Assalamualaikum." Terdengar suara seseorang dari arah pintu masuk, sontak semua orang langsung menoleh.
"Depra," gumam Asyila dengan wajah pias.
"Ngapain kamu kesini?!" tanya Ardan dengan nada tidak suka.
"Jemput Asyila," jawab Depra singkat, iceboy mode on.
"Ngapain kamu deketin keponakan saya? Oh, saya tau, kamu pasti mau nyakitin dia seperti yang papah kamu lakukan, iyakan?!" ujar Andriana, mama Andra.
"Kak Ana kenapa ngomong kayak gitu, justru Rajes yang menyelamatkan aku dan jaga aku, mungkin kalau gak ada Rajes, aku udah lama gak ada di dunia ini," balas Syeila tidak terima sahabatnya disalahkan.
"Yayaya," balas Andriana
"Asyila berangkat bersama Alaska, calon tunangannya," ujar Ardan dengan santai.
Depra mengepalkan tangannya, sorot matanya sangat tajam, aura yang dia keluarkan begitu menakutkan.
"Baik, kalau begitu saya permisi!" ujar Depra dengan nada dingin.
"Dep--." Asyila ingin mencegah Depra pergi namun dihentikan oleh Ardan.
"Jauhi anak itu!" perintah Ardan membuat Asyila membelalakkan matanya.
"Nggak! sampai kapanpun aku gak akan jauhi Depra." Emosi Ardan langsung tersulut saat Asyila berteriak didepannya.
"Sudah berani membantah kamu, hah!" balas Ardan berteriak.
"Asyila berangkat sendiri, Assalamualaikum."
Asyila bergegas menuju pintu keluar tak lama Alrick dan Andra juga menyusulnya.
Saat Asyila membuka pintu, terlihat Depra yang duduk diatas motornya. Ternyata sedaritadi Depra tidak pergi, ia menunggu Asyila.
"Depra." Asyila langsung berlari dan memeluk Depra.
"Kenapa, hm?" tanya Depra sambil mengelus rambut Asyila.
"Capek," jawab Asyila lirih.
"Ceritanya nanti aja, kuy berangkat, ntar telat," ujar Andra yang datang bersama motor Asyila, ia terpaksa memakai motor Asyila karna motornya disita oleh Ardan.
Asyila mengangguk, menyetujui ucapan Andra.
💕
Saat ini Asyila dan Depra berada di taman belakang sekolah. Mereka berdua duduk dibawah pohon beringin.
"Jadi... cowok tadi siapa?" tanya Depra dengan nada datar.
"Namanya Alaska, dia cowok kesayangan kakek," jawab Asyila malas.
"Gimana ceritanya dia jadi calon tunangan lo?"
Asyila terdiam beberapa saat "Saat gue di Singapur, gue pengen banget balik ke Indo tapi kakek gak ngizinin, akhirnya setelah gue mohon-mohon kakek ngizinin gue balik ke Indo tapi cuma satu minggu, gue protes karna gue pengen bener-bener pindah ke Indo, awalnya kakek nolak mentah-mentah keinginan gue tapi akhirnya kakek setuju tapi dengan syarat gue akan selalu mematuhi perintah kakek, saat itu tanpa pikir panjang gue langsung setuju, gue gak tau kalau akhirnya bakal kayak gini," jelas Asyila.
"Jadi lo tunangan sama cowok itu karna perintah kakek?"
"Iya."
"Kenapa lo gak nolak?"
"Kalau gue nolak artinya gue mau balik ke Singapur," jawab Asyila dengan nada lemah.
"Terus...?"
"Ya gue gak tau, gue pusing mikirin hal ini." Asyila menghela nafas lelah.
"Ya udah, tidur aja!" ujar Depra.
"Ya udah yuk." Asyila langsung berdiri.
"Mau kemana?"
"Balik ke kelas, mau tidur," jawab Asyila sejujurnya.
"Tidur sini aja," ujar Depra sambil menepuk pahanya.
"Dihh, yakali. Nanti kita dikira ngapa-ngapain," tolak Asyila.
"Nggak bakalan, udah cepetan sini."
Asyila menurut saja ia segera berbaring dengan paha Depra sebagai bantal. Tak lama rasa kantuk menyerang dan Asyila pun tertidur.
💕
"Ndra, kita ngapain sih nguping pembicaraan mereka?" ujar Alrick dengan nada kesal, kakinya terasa sakit karna terlalu lama ditekuk.
"Gue penasaran, pengen tau apa yang mereka omongin," jawab Andra enteng.
"Terus faedahnya apa?" tanya Alrick gemas.
"Ngg... nggak tau," jawab Andra cengengesan.
"Hadehh, dahlah gue mau balik ke kelas," ujar Alrick sambil berdiri.
"Ya udah yuk," balas Andra, ikut berdiri.
Saat mereka berdua berbalik badan, mereka dikejutkan dengan kehadiran Aluna dan Narra yang kini sedang menatap mereka dengan tatapan mengintimidasi.
"Lo bedua lagi ngapain?" tanya Aluna.
"Gak ada, kita bedua mau ke kelas, yuk, Rick," jawab Andra lalu secepat kilat menarik Alrick dari sana.
"Tuh orang bedua, kenapa sih?" tanya Narra heran melihat tingkah Alrick dan Andra.
"Mana gue tau, dahlah gue mau balik ke kelas, bye Narra." Aluna segera pergi dari sana.
"Aluna tunggu gue!" teriak Narra sambil berlari mengejar Aluna.
"Mereka berempat kenapa, sih?" tanya Asyila. Ternyata sedaritadi Asyila dan Depra memperhatikan keempat orang itu.
"Ntahlah."
💞💞💞
Salam
Ushsn256
KAMU SEDANG MEMBACA
DEPRA
Teen FictionFollow sebelum membaca!🙏 Depra dan Asyila, dua orang yang pernah bersama dimasa lalu, mereka berpisah karna Asyila harus ikut orangtua nya pindah ke luar negri. Beberapa tahun kemudian Asyila kembali keindonesiaan, namun Depra tak mengetahuinya, As...