ETP; 10🥀

499 66 95
                                    

• LavenderWriters Project VI •

• Embrace The Past © Kelompok 02 •

• Part 09 By : faniii_332

• Kamis, 28 Januari 2021 •

---

H A P P Y  R E A D I N G

Rumah Sakit

Dari tadi Naya tak henti-hentinya mondar mandir tidak jelas menunggu Rahayu keluar dari ruangan dokter. Tidak di dipungkiri kalau saat ini Naya sangat mengkhawatirkan wanita itu. Walapun ia tidak pernah memanggilnya dengan sebutan 'Mama' tapi tetap bagaimanapun juga Rahayu sudah menjadi Mamanya. Dan wanita itu juga sangat baik dan menyayangi dirinya seperti anak kandungnya sendiri.

Tak berselang lama pintu terbuka menampilkan dokter dan suster yang keluar dari ruangan Rahayu dengan langkah tergesa Naya menghampiri Rahayu yang tampak pucat.

"Tante kenapa?" Pertanyaan itu lah yang terlontar dari mulutnya.

Rahayu tersenyum dan membawa Naya duduk disalah satu kursi yang tersedia disana. Dengan perlahan Rahayu membawa tangan Naya untuk mengusap perutnya.

"Sebentar lagi kamu bakalan jadi Kakak sayang," ucap Rahayu bahagia.

Terkejut? Tidak! Naya tidak terkejut sama sekali. Malahan wajah datar seperti biasa yang ia perlihatkan kepada Rahayu.

Perlahan senyum Rahayu memudar melihat Naya yang tampak tidak peduli sama sekali, "kamu tidak senang mendengarkannya?"

"Biasa aja," jawabnya singkat dan jelas.

"Kan sebentar lagi kamu jadi Kakak Nay."

"Iya aku tau."

"Terus kamu gak pengen mengelus-elus calon adikmu ini?"

Naya berdiri dan menatap Rahayu sejenak, "dia belum lahir, nanti saja kalau dia sudah lahir."

Rahayu menghela napasnya pasrah dan ikut bangkit dari posisi duduknya.

"Ya udah yuk kita pulang," ajak Rahayu.

Naya hanya menganggukkan kepalanya dan mengikuti langkah kaki Rahayu dari belakang.

"Adek?" gumamnya tersenyum simpul. Kenapa mendengarkan kata 'adek' membuatnya merasa aneh seperti ini. Entah dirinya senang atau tidak, yang jelas ada perasaan aneh yang menyerang dirinya saat ini.

Sebelum pulang Naya singgah dulu ke Indomaret membeli minuman untuk dirinya dan juga Rahayu.

Saat membayar dikasir Naya tidak menemukan dompetnya, bahkan Naya sudah meraba-raba saku celana dan juga saku hoodienya. Namun nihil Naya tidak menemukannya.

"Masih lama gak? Yang lain juga mau bayar," tanya penjaga kasir itu sedikit ketus.

"Maaf Kak, dompet saya ketinggalan di mobil," jawab Naya jujur.

"Terus?"

"Saya izin sebentar untuk mengambilnya."

"Oke, tapi minumannya silahkan tinggalkan disini dulu," ucap kasir itu menunjuk meja yang ada didepannya.

"Tapi, tante saya sudah haus."

"Saya tidak mau tau, minumannya letakkan disini dulu," suruhnya menatap Naya dengan sinis.

02; Embrace The Past✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang