ETP; 36🥀

352 40 67
                                    

• LavenderWriters Project VI •

• Embrace The Past © Kelompok 2 •

Part 36 By : faniii_332

• Jumat, 26 Februari 2021•

---

H A P P Y R E A D I N G

"Minum dulu Nay," ucap Lova sembari memberikan teh hangat yang sudah di Campur dengan potongan jahe. Agar tubuh Naya lebih hangat.

Naya menerimanya. "Makasih Lov," balasnya tersenyum tipis.

Lova menganggukkan kepalanya dan memperhatikan wajah Naya lekat. Lova merasakan ada raut kesedihan dan kekecewaan dari wajah sahabatnya itu.

"Nay, lo gak kenapa-napa 'kan?" tanyanya.

"Gak pa-pa. Lov, tapi hati dan pikiran gue yang lagi kacau," ceplosnya tanpa sadar.

"Maksudnya?"

"Hah?"

Sadar akan kecerobohannya langsung saja Naya tertawa garing dan menabok pelan paha Lova, perlahan ia bangkit dari posisi duduknya dan berjalan mendekati balkon kamar Lova. Lova mengekori dari belakang.

"Maksudnya hati dan pikiran lo kacau itu gimana sih?"

"Gak ada kok Lov, gue ngasal ngomong aja tadi."

"Bohong!"

"Gue gak bohong, Lov."

"Tau ah Nay, lo akhir-akhir ini kek ada yang lo sembunyiin aja dari gue. Padahal kita sahabatan, kalau sahabatan itu gak ada tuh namanya saling rahasia-rahasiaan gitu. Gue ngerasa gue gak guna aja jadi sahabat lo," ucap Lova tersenyum kecut.

Jujur saja Lova sudah mulai curiga dengan sikap Naya akhir-akhir ini. Gadis itu seperti menutupi sesuatu darinya, padahalkan Lova juga ingin tau apa yang tengah di alami sahabatnya itu. Bukannya sahabatan itu harus saling terbuka bukan? Baik itu suka ataupun duka. Tapi sepertinya Naya tidak mau terbuka kepadanya. Padahal dirinya selalu terbuka kepada gadis itu. Salahkan saja kalau Lova saat ini kesal dan kecewa kepada Naya, karena gadis itu telah menutup-nutupi sesuatu darinya.

Naya yang melihat raut kekecewaan dari Lova membuat dirinya tidak tega juga. Tapi Naya juga belum siap untuk menceritakan semuanya kepada Lova termasuk hubungannya dengan Dante.

"Gue belum siap buat cerita sama lo, Lov."

"Kenapa?"

"Ya belum siap aja Lova."

Lova melengos dan melenggang masuk lagi kedalam kamarnya dan mulai membaringkan tubuhnya diatas tempat tidur.

"Percuma aja gue maksa Naya buat cerita. Toh, Naya orangnya juga gak mau di paksa," batin Lova mulai menutup kelopak matanya. Karena solusi yang terbaik agar tidak menciptakan masalah adalah tidur.

Naya menghela napasnya panjang. Kejadian tadi masih terekam jelas dibenaknya. Dante dan perempuan itu? Ah, sudahlah Naya tidak mau memikirkan itu lagi. Lagian dirinya juga tidak mencintai Dante, jadi terserah laki-laki itu mau melakukan apapun.

Tapi ... tetap saja rasanya aneh melihat Dante bermesraan dengan gadis lain. Naya merasa miliknya malah diambil begitu saja darinya, walaupun Naya tidak mencintai Dante tapi setidaknya Dante itu sudah menjadi miliknya saat ini. Dan miliknya tidak boleh disentuh oleh orang lain, apalagi cewek gatal tadi.

02; Embrace The Past✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang