ETP; 26🥀

351 41 72
                                    

• LavenderWriters Project VI •

• Embrace The Past © Kelompok 02 •

• Part 26 By : restianjani993

• Selasa, 16 Februari 2021 •

---

H A P P Y  R E A D I N G

Naya mulai membuka matanya perlahan,  ia merasa sangat lapar. Betapa terkejutnya dia, saat tangannya bertengger manis di pinggang Dante dan tangan Dante melilit perutnya erat.

"AAAAA OM MESUM!" Naya mendorong Dante menjauh dari badannya, Dante yang sedang enak-enak tidur pun terpaksa bangun karena  terkejut dengan teriakan Naya tepat di telinganya.

"Apa sih Naya, kamu kenapa teriak-teriak? Mana om-om mesumnya?" tanya Dante mengusap matanya. Naya menatap Dante tajam lalu telunjuknya menunjuk tepat ke arah Dante.

"Lah kok saya?" bingung Dante.

"Ya. Lo modus meluk-meluk gue, ayo ngaku lo ha?" tunjuk-tunjuk Naya pada Dante.

"Orang kamu duluan yang meluk saya," jawab Dante dengan polosnya. Naya menatap Dante dengan tidak percaya.

"Apa? Gue yang meluk lo? Mimpi aja sono!" Naya pergi ke kamar mandi sambil menghentak-hentakkan kakinya kesal.

"Berani banget dia meluk gue, siapa dia!" dumel Naya, ia lupa kalau Dante adalah suaminya sendiri, yang baru sah kemaren.

Dante menatap tak percaya pada pintu kamar mandi yang di tutup dengan kencang, siapa lagi pelakunya kalau bukan Naya.

"Apa salah gue, perasaan dia duluan yang meluk, kok gue yang dibilang modus? Oh ayolah Dante ingat laki-laki selalu salah dan perempuan selalu benar," gumam Dante pasrah.

"HEH NAYA KAMU TADI PANGGIL SAYA APA? OM? LIHAT SAJA NANTI AKAN SAYA HUKUM KAMU!" teriak Dante agar bisa di dengar oleh Naya.

"Mampus," ucap Naya yang sedang mencuci muka. Ia menatap kearah cermin. Selintas ingatan pun lewat di pikirannya, yang membuat ia shock berat.

"Gu-e duluan yang meluk?" tunjuk Naya tak percaya pada dirinya sendiri.

"Perasaan tadi gue lagi mimpi meluk ayah. Ya Tuhan, malu banget gue." Naya mengusap wajahnya kasar.

"Okee, anggap aja itu bukan gue, okay!" ucap Naya menguatkan dirinya saat ingin keluar dari kamar mandi. Ia mulai membuka pintu dan mendapati Dante sedang duduk di kasur, sepertinya ia sedang menunggu Naya keluar dari kamar mandi.

"Gue anggetin makanan dulu." Naya lari keluar dari kamar, sebelum Dante benar-banar menghukumnya.

"Lah, dia kenapa?" tanya Dante menatap Naya bingung, karena malas terlalu memikirkannya Dante memilih masuk kedalam kamar mandi untuk mencuci muka.

Naya memanaskan makanan yang tadi dibeli oleh Dante, saat sudah panas ia meletakkan nya di piring lalu membawanya ke meja makan. Setelah itu ia duduk sambil menunggu Dante.

"Kenapa nggak duluan aja?" tanya Dante saat berjalan kearah meja makan, ia melihat Naya masih duduk sambil menatap makanan.

"Nggak baik makan duluan dari suami." Naya mengambil makanan tadi lalu memasukkannya kedalam piring yang ada di hadapan Dante.

"Cieee yang udah anggap saya suami." Dante dibuat bahagia oleh perkataan sederhana yang di ucapkan oleh Naya.

"Suami atas dasar perjodohan." Baru saja Dante diterbangkan sekarang udah dijatuhkan aja, sakit nggak Dante?

02; Embrace The Past✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang