ETP; 39🥀

338 43 76
                                    

• LavenderWriters Project VI •

• Embrace The Past © Kelompok 02 •

• Part 39 By : @lindraVey •

• Senin, 02 Februari 2021 •

---

H A P P Y   R E A D I N G

***

Jam mata kuliah Naya sudah selesai, Naya merapihkan buku nya dan beranjak keluar dari kelas.

"Astaghfirullah!" Naya memberhentikan jalannya dan langsung menatap tajam seorang gadis yang tengah menunggunya di depan pintu dengan sebuah cengiran khas miliknya. Lova.

"Mau apaan sih, Lov?" tanya Naya yang masih kaget.

"Lo, 'kan janji mau cerita," jawab Lova.

Naya menghela nafasnya lalu kembali menatap Lova yang menyebalkan. "Ngeselin, lo!" Naya menggelengkan kepalanya menatap Lova yang ternyata begitu penasaran.

"Ya udah, sekarang ke kantin yuk," ajak Lova. Dan dengan terpaksa Naya mengikuti Lova.

Di perjalanan menuju kantin, Naya sibuk dengan Hp dan tak meladeni Lova yang sibuk berbicara sendiri. Naya malas, ucapan Lova tak ada yang berfaedah, ya begitulah.

Tak lama setelahnya, Naya dan Lova sudah berada di kantin. Naya dan Lova duduk setelah memesan.

"Jadi?" tanya Lova.

"Baru juga sampai, sabar napa," ucap Naya yang menatap Lova jengkel. Sangat tidak sabaran sekali, bukan?

"Iya-iya," ucap Lova.

Naya menghembuskan nafasnya pelan lalu menatap Lova, bingung harus mulai darimana Naya pun gusar sendiri.

"Gue sebenernya..."

"Apa-apa?"

"Diem," ucap Naya sambil menatap Lova tajam.

Naya menyengir. "Iya-iya," ucap Lova.

"Tapi lo jangan marah dan gak usah respon dengan berlebihan," ucap Naya.

"Iya yaampun, kayak keren aja cerita lo," ucap Lova yang membuat Naya semakin jengkel.

"Gue udah nikah," ucap Naya.

Lova yang mendengar masih diam, lalu mengangguk.

"Lo, udah nikah?" tanya Lova.

Naya mengangguk.

"Eh, LO UDAH NIKAH?"

Naya dengan cepat membungkam mulut Lova dan menatap gadis itu tajam. "Gue bilang jangan berlebihan," ucap Naya.

Lova menatap Naya penuh selidik. "Lo udah nikah? Sama siapa? Kapan? Kok gak bilang gue? Kok gak ngundang gue? Takut prasmanan nya abis? Atau takut gue joget gak terkendali? Kenapa, Nay? Kenapa?"

Pertanyaan Lova yang unfaedah membuat Naya ingin cepat-cepat pergi sekarang juga. Sedikit beruntung karena Lova tidak marah. Tapi mau bagaimanapun, pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan Lova sangat tak ada faedahnya.

"Sama Dante," jawab Naya.

"Dante?" tanya Lova.

Naya mengangguk.

"Tunggu, DANTE? OM-OM IT—"

"Gilak lo!" Naya membekap kembali mulut Lova sebelum gadis itu melanjutkan kata-katanya.

02; Embrace The Past✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang