ETP; 11🥀

461 63 75
                                    

LavenderWriters Project VI •

• Embrace The Past © Kelompok 2 •

• Part 11 By : Naraifah_

• Jum'at, 29 Januari 2021 •

---

H A P P Y  R E A D I N G

Hari ini, Dante kembali ke sekolah untuk melakukan donasi yang katanya masih kekurangan biaya karena bahan bangunan yang melonjak tinggi.

Sebenarnya, bukan hanya Dante yang datang. Tapi juga para donatur lain yang beberapa waktu lalu juga datang ke sini bersama Dante.

Dante berjalan di koridor sekolah bersama dengan sahabatnya, Mahesa. Seperti biasa, dua pemuda itu selalu menjadi bahan pembicaraan para siswa karena ketampanannya. Namun, jangan lupakan juga label 'Om' atau 'hot daddy' yang selalu menyertai mereka.

"Kok gue ragu kalo uang donasi kurang karena harga bahan bangunan mahal," celetuk Mahesa memecah keheningan yang sempat terjadi diantara mereka.

"Maksud lo?" tanya Dante yang dari beberapa saat yang lalu sibuk dengan hp di tangannya.

"Mereka korupsi kali," ujar Mahesa dengan nada berbisik karena takut terdengar oleh orang-orang di sekitar mereka.

"Fitnah aja lo." Dante masih saja sibuk dengan HP nya. Namun, mulut dan telinganya masih setia mendengarkan celotehan Mahesa.

"Lo lagi apa sih? dari tadi maen hp mulu," tanya Mahesa penasaran sambil sedikit melirik hp Dante.

"Game," jawab Dante.

"Tan, awas!" peringat Mahesa sambil menarik tubuh Dante yang hampir saja menubruk salah satu siswa yang lewat.

Alhasil, posisi mereka yang sedikit ekhemmm, menjadi pusat beberapa orang di sekitar sana.

Bagaimana tidak, Dante yang tadi tubuhnya di tarik oleh Mahesa kini berada tepat di depan Mahesa dengan jarak yang bisa diukur cm. Terlebih, tangan Dante yang berada di dada Mahesa dan salah satu tangan Mahesa yang berada di pinggang Dante.

Aksi seperti itu biasanya akan sangat terlihat romantis dan manis jika di lakukan dengan lawan jenis. Namun, akan terasa geli dan menjijikan jika terjadi bersama dengan sesama jenis seperti mereka.

"Ihh apaan lo pegang-pegang gue?!" Dante menarik tubuhnya dan memberi jarak antara dirinya dan Mahesa. Tubuhnya bahkan bergidik ngeri.

"Anjir, dada gue udah gak suci," ujar Mahesa sambil menyilang kan tangannya di depan dada bidangnya.

"Najis!" Dante berjalan meninggalkan Mahesa dengan kepala yang beberapa kali bergidik ngeri saat membayangkan apa yang baru saja terjadi padanya.

"Woy Tante! Tungguin!" teriak Mahesa sambil menyusul Dante.

***

Disisi lain, Naya yang sedari tadi berada di dalam UKS hanya bisa memutar bola matanya jengah saat mendengar teriakan dari Dante dan Mahesa yang berada di depan UKS.

Kepalanya terasa sedikit pusing saat ini, ditambah dengan teriakan yang tak bisa di bilang pelan  menambah rasa peningnya.

Naya menghela nafas saat beberapa saat yang lalu, dua om-om itu pergi dari depan UKS. Hingga meninggalkan keheningan kembali.

Naya memutuskan untuk kembali menidurkan tubuhnya di brankar UKS dan menutup matanya. Tak lupa dengan headset yang terpasang di telinganya. Tak terasa ia tertidur  di sana.

02; Embrace The Past✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang