ETP;47🥀

391 36 72
                                    

• LavenderWriters Project VI •

• Embrace The Past © Kelompok 02 •

• Part 47 By : MandaVire

• Rabu, 10 Maret 2021 •

---

H A P P Y   R E A D I N G

Malam harinya.

Naya dan Dante tidak diizinkan pulang cepat oleh Rahayu, ia meminta agar putri dan menantunya itu nginap lebih lama.

Naya memang setuju, tapi entah kenapa Dante berkata tidak.

"Kenapa gak nginap lagi aja? Nemenin Mama ngurus Raja," ucap Rahayu yang baru selesai menidurkan Raja, membiarkannya dijaga Naya.

Dante di sofa hanya menggaruk kepala, merasa sang mertua benar, tapi ia ingin melakukan suatu hal yang tak mungkin ia lakukan disini.

Jujur, ini semua karena ia iri dengan Rahayu dan Rajendra.

"Agak jauh dari kantor, Mah. Jadi Dante suka terlambat," alibinya berhasil membuat Rahayu tergoda.

"Ya udah, deh. Tapi besok-besok nginap lagi, ya? Mama masih pengen main sama Naya. Perasaan Mama beberapa hari ini gak baik, gak tau kenapa."

Dante tersenyum, duduk di samping Rahayu sembari menggengam tangan, berusaha menenangkan. "Mama gak usah cemas, oke? Dante janji apapun yang terjadi, Naya pasti aman."

Rahayu mengangguk,  feeling-nya  sebagai seorang ibu memberitahukan sesuatu yang buruk mungkin akan terjadi. Meskipun ia hanya ibu sambung Naya, tapi feeling seorang ibu tidak pernah salah 'kan?

Semoga saja tidak dan itu hanya perasaan Rahayu saja.

"Dante juga, ya? Jangan sampai sakit  dan ditunggu juniornya." Rahayu kini sudah lebih tenang, jadi ia menggoda Dante.

"Mama bisa aja. Kalau git—"

"Tante! Raja nangis!" teriakan Naya memotong dari atas, tampak cemas tapi juga menggemaskan bagi Dante tentu saja.

"Loh, kok bisa?" balas Rahayu ikut kaget.

"Gak tau. Padahal Naya gak apa-apain, cuma cium pipi doang. Tapi Raja nangis kencang banget, gak mau tenang." Mata Naya berkaca-kaca, bukan takut, tapi tak tega adik kecilnya itu bersedih.

Rahayu hanya merespon dengan seyum gemas. Sebenarnya ini bukan salah Naya, karena memang sekarang sudah saatnya Raja makan. Pasti jagoan kecil itu lapar.

"Ya udah gak pa-pa, jangan nangis gitu. Kasihan tuh Dante sampe kaget," seru Rahayu mengusap pelan kepala Naya.

Naya tak mau dengar, ia malah semakin sedih dan air matanya keluar. "T-tapi Raj—"

"Sekarang jam makannya Raja, sayang. Pasti Raja lapar, pas pula ada Naya di sana," jelas Rahayu. Dengan seyum tulusnya, ia menggenggam tangan Naya lalu menoleh pada Dante. "Ya udah Mama pergi ke atas dulu. Dante tolong urus bayi besar ini, ya?"

Dante terkekeh. Mengangkat tangan hormat. "siap, laksanakan!"

Usai perginya Rahayu, Naya tak mampu berkata. Hanya diam saja ditempat menenangkan raga. Hingga Dante mendekat, lalu memberi Naya pelukan.

"Duh, istriku nangis karena bayi. Kayaknya udah siap punya bayi juga."

Plak!

"Diem lo!" balas Naya cepat sembari mencubit perut Dante dan duduk di sofa.

02; Embrace The Past✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang