ETP; 32🥀

349 44 87
                                    

• LavenderWriters Project VI •

• Embrace The Past © Kelompok 02 •

• Part 32 By : lindraVey

• Senin, 22 Februari 2021 •

---

H A P P Y   R E A D I N G

Dengan suasana hati yang buruk, Dante dengan emosi duduk di kursi dalam ruangannya. Tak lama kemudian, Mahesa datang ke dalam ruangan, air muka Mahesa pun juga tak enak.

Mahesa menghela nafasnya dan membanting badan ke atas sofa. Lalu, melirik Dante. "Dah, lo balik aja redain emosi lo, gue tau keadaan ini gak bisa lo atasin," ucap Mahesa.

Dante menghela nafasnya, melirik jam dan beranjak. "Gue balik dulu," ucap Dante yang membawa jas nya dan pergi. Mahesa yang memandang Dante pun hanya mampu menatap lelaki itu sendu.

"Tuh bapak-bapak ngapain nongol lagi," gumam Mahesa.

Dante keluar dari ruangannya dengan mood yang tidak baik. Rasanya dunia ini akan runtuh saat ini juga. Emosi yang sama sekali jarang ia perlihatkan, tadi semua orang menyaksikan.

Dante yang dikenal sabar, tadi memperlihatkan sisi di atas levelnya. Kejadian tadi benar-benar membuatnya hilang kendali dan hanya fokus untuk mengusir seorang lelaki paruh baya tadi.

"Pak Dante? Bapak mau kemana?" tanya Listy yang bertemu Dante di depan Lift, Listy baru keluar dan menatap Dante sedang menunggu.

"Saya pulang, nanti kerjaan dihandle sama Mahesa," ucap Dante dingin.

"Ah, baiklah, Pak. Hati-hati," ucap Listy.

Dante tak menghiraukan itu dan langsung masuk ke lift. Listy yang melihat itu langsung tersenyum getir. "Apa tadi benar-benar papanya Pak Dante? Kalau iya, kenapa Pak Dante kayak marah?" gumam.

Di lain tempat.

Naya sudah menyelesaikan mata kuliah nya yang hanya ada satu mata pelajaran hari ini. Naya belum berniat pulang, dan sekarang Lova mengajaknya ke cafe depan kampus untuk nongkrong.

Dan Naya menyetujui ajakan Lova, lebih baik dia menghabiskan waktu di luar dulu daripada langsung pulang. Pasti sepi, dan ia akan bosan. Semakin hari, Naya semakin mulai bosan dengan kesepian.

"Eh bentar, tadi katanya Ara mau ikut," ucap Lova dan membuat Naya berhenti.

Tak lama seorang gadis cantik mendatangi Naya dan Lova. "Hai," sapa Ara.

Naya hanya tersenyum tipis dan berbeda dengan Lova yang menyengir senang. "Lo juga udah kelar?" tanya Lova.

"Iya," jawab Ara.

"Ya udah lah, yuk pergi," ajak Lova. Mereka bertiga langsung berjalan menuju cafe di sebrang kampus.

15 menit, mereka sudah sampai. Dan sudah memesan minuman dan beberapa cemilan.

"Nay, lo gak lagi di apartemen?" tanya Lova pada Naya. Naya yang mendengar pertanyaan itu sontak menghentikan aksi hendak minumnya. Lalu menggeleng. "Kenapa emang?" tanya Naya.

"Gue pengen nginep aja gitu," ucap Lova.

Naya yang mendengar penuturan Lova langsung melotot. "Gak. Lo gak boleh nginep," ucap Naya.

Lova yang mendengar ucapan Naya langsung cemberut. "Ya udah, kalau gitu gimana kalau lo aja yang nginep rumah gue? Lo juga, Ra?" Naya dan Ara yang mendengar ajakan Lova pun langsung berpikir.

02; Embrace The Past✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang