ETP; 23🥀

373 50 71
                                    

• LavenderWriters Project VI

• Embrace The Past © Kelompok 2 •

• Part 23 By : faniii_332

• Jum'at, 12 Februari 2021•

---

H A P P Y  R E A D I N G

Dengan cekatan Dante langsung membopong tubuh Naya menuju kamar. Rasa khawatir mengusai dirinya, apalagi melihat gadis yang baru saja di nikahi nya malah pingsan seperti ini. Sepanjang jalan menuju kamar, Dante tak henti-hentinya merapalkan doa agar Naya tidak kenapa-napa.

Sampai di kamar Dante menidurkan tubuh Naya dengan hati-hati lalu menggenggam tangan mungil itu dengan erat.

"Astaghfirullah, Naya kanapa?" tanya Rahayu yang baru saja sampai didalam kamar bersama Rajendra.

"Dante juga gak tau Mah, tiba-tiba Naya pingsan," ucap Dante.

"Sayang, bangun. Nak," panggil Rajendra mengelus wajah Naya yang tampak pucat.

"Mahesa, cepat panggil dokter!" suruh Sonia sudah panik.

"Panggil kemana Tan?" tanya Mahesa.

"Kamu jangan ngelucu dulu Mahesa! Cepat panggil dokternya!" Marah Sonia melihat kelakuan Mahesa yang tidak tau tempat.

"Iya Tan, iya," jawab Mahesa keluar dan menelpon dokter agar datang ke  kediaman Rajendra.

"Nay, bangun," ucap Dante pelan dan mengecup berkali-kali tangan yang masih dingin itu.

Semua orang merasa kasihan melihat Naya dan juga Dante. Seharusnya hari ini adalah hari yang sangat istimewa untuk mereka berdua, tapi hari ini malah hari kecemasan yang dialami oleh mempelai pria.

Tidak mau menganggu waktu Naya dan Dante. Rajendra mengajak semua orang yang ada didalam kamar untuk keluar membiarkan Dante menjaga istrinya.

"Nay, bangun ... kamu jangan bikin aku cemas gini."

"Bangun Nay ... aku janji kalau kamu udah bangun aku bakalan sayang pake banget deh sama kamu. Aku gak bakal biarin orang-orang nyakiti kamu. Aku janji Nay," ucap Dante mengusap kepala Naya lalu mencium kening Naya dengan sayang.

Karena mulai detik ini juga Dante sudah bejanji dan bertekad akan menjaga Naya seutuhnya. Ia tidak akan membiarkan istrinya sakit apalagi sampai pingsan seperti ini. Cukup, hari ini saja Dante di cemaskan oleh keadaan Naya, ia tidak mau lagi di buat cemas. Apalagi melihat keadaan Naya yang terbaring lemah dan ini  cukup menyiksa Dante.

Tak lama setelah itu dokter masuk kedalam kamar dan memeriksa keadaan Naya.

"Bagaimana keadaan istri saya dok?" tanya Dante setelah melihat dokter Fika selesai memeriksa keadaan Naya.

"Istri Bapak tidak apa-apa, mungkin istri anda hanya kelelahan dan banyak pikiran. Maka dari itu ia pingsan," jelas dokter Fika.

"Perlu di rawat gak dok?"

"Tidak perlu, Pak. Sebentar lagi istri bapak akan sadar."

"Oh ya sudah. Terimakasih dok."

"Iya Pak, kalau begitu saya pamit keluar dulu."

"Iya, silakan."

Setelah dokter Fika keluar, Dante kembali menghampiri Naya. Dan melepaskan high heels di kaki Naya lalu mengubah posisi tidur Naya agar tidur di pangkuannya.

02; Embrace The Past✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang