ETP; 16🥀

405 62 78
                                    

• LavenderWriters Project VI •

• Embrace The Past © Kelompok 2 •

• Part 16 By : Naraifah_

• Kamis, 04 Februari 2021•

---

H A P P Y  R E A D I N G

Hari demi hari telah berlalu, hari ini adalah hari terakhir Naya melaksanakan ujian nasionalnya. Ia telah melewati beberapa harinya menjawab semua soal ujiannya dengan cukup lancar, karena ia sudah  bekerja keras agar bisa lulus dengan nilai yang sempurna.

Tak beda jauh dari Naya, Lova juga melakukan hal yang sama. Bedanya, Lova nampak tak terlalu keras untuk belajar karena otaknya yang selalu encer untuk menerima pelajaran.

"Naya!" Lova berteriak keras saat melihat Naya yang baru saja keluar dari rumah kediaman Rajendra.

Ah iya, selama Naya melakukan Ujian nasional, Naya memilih tinggal bersama dengan Rajendra serta Rahayu. Sebenarnya bukan kemauan Naya untuk tinggal di rumah Rajendra, namun Rajendra sendiri yang memintanya dengan alasan 'menemani Rahayu yang tengah mengandung'.

Namun, tak ada ruginya tinggal di rumah ini. Karena, Rahayu selalu memberikan perhatian penuh selama Naya bekerja keras untuk ujian akhirnya itu. Bahkan, tak sedikit Rahayu juga membantu menjelaskan beberapa pelajaran yang tak Naya mengerti.

Rahayu benar-benar membuat Naya merasakan kasih sayang seorang Ibu. Namun, tetap saja Naya tak bisa menganggap Rahayu adalah Ibunya. Alasannya? Entahlah, Naya pun tak tau pasti alasan apa yang membuatnya sulit menerima Rahayu sebagai Ibunya hingga sampai saat ini, ia tak juga memanggil Rahayu dengan sapaan 'Ibu, Bunda atau sejenisnya'.

"Naya, ada yang ketinggalan gak?" tanya Rahayu sambil berjalan menghampiri Naya yang hendak menghampiri Lova yang berada di depan rumah dengan mobil serta sopir pribadi keluarga Lova.

"Enggak Tan, Naya pergi. Assalamu'alaikum," ucap Naya sambil mencium punggung tangan Rahayu.

"Waalaikumsalam."

Setelah mencium tangan Rahayu, Naya langsung menghampiri Lova dan segera masuk kedalam mobil Lova. Namun, baru saja ia membuka pintu mobil, suara Rahayu terdengar hingga membuat pergerakan Naya terhenti.

"Naya!" teriak Rahayu.

Naya memalingkan wajahnya kearah Rahayu yang tengah tersenyum hangat kearahnya.

"Semangat!" Rahayu mengepalkan tangannya untuk menyemangati anak sambungnya itu.

Dan hal kecil dari Rahayu mampu membuat senyuman tulus keluar dari bibir pink Naya.

"Makasih Tante. Naya berangkat," jawab Naya sambil tersenyum. Dan detik berikutnya, Naya masuk kedalam mobil Lova.

"Cieee ada yang di semangatin Mama Rahayu sampe senyum manis gitu," ledek Lova sambil menunjuk bibir Naya yang masih tersenyum.

Mendengar ledekan itu, Naya langsung mengembalikan wajahnya ke pengaturan awalnya. Wajah datar tanpa ekspresi andalannya.

"Idih kok gitu lagi mukanya?" tanya Lova sambil menunjuk wajah datar Naya.

"Serah dong."

"Senyum lagi dong ah."

"Gak."

"Seny—"

"Pak, gak berangkat?" Naya memotong ucapan Lova yang pastinya bakal berkepanjangan itu.

02; Embrace The Past✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang