ETP; 43🥀

345 37 83
                                    

• LavenderWriters Project VI •

• Embrace The Past © Kelompok 02 •

• Part 43 By : faniii_332

• Jum'at, 5 Maret 2021 •

---

H A P P Y   R E A D I N G

Ting

Sebuah notifikasi dari hp Dante mengentikan ucapan Dante. Pria itu mengambil hpnya di dashboard dan terlihatlah sebuah pesan dari nomor tak di kenal.

Dante membuka pesan itu dan seketika rahangnya mengeras saat membaca isi pesan singkat itu.

082156xxxxxx

Kirimkan say uang satu miliar atau nyawa istrimu dalam bahaya!

"Brengsek!" gumam Dante. Ia sudah tau siapa pengirim pesan itu, siapa lagi kalau bukan Davka. Laki-laki brengsek yang penah Dante temui didunia ini.

"Ada apa?" tanya Naya yang menyadari wajah Dante yang tiba-tiba memerah, bahkan kepalan tangan laki-laki itu sangat kencang.

"Tahan Dan, jangan sampai Naya tau pesan si brengsek ini," batin Dante dan berusaha tersenyum kembali.

"Gak kenapa-napa kok, Nay. Ya udah kita langsung pulang aja ya," ajak Dante mulai menyalakan mesin mobilnya.

Naya hanya menganggukkan kepalanya dan memilih menyadarkan kepalanya ke jendela mobil. Karena Naya sangat mengantuk saat ini.

"Maaf Nay, gara-gara si brengsek itu lo di jadiin bahan ancaman dari dia,"  batin Dante mengusap kepala Naya yang ternyata gadis itu sudah tertidur dengan pulas. Padahal mobil baru saja berjalan dan Naya sudah tidur duluan.

Dante tersenyum lalu menepikan mobilnya. Dengan hati-hati Dante mengubah posisi tidur Naya dan tidak lupa juga memasangkan bantal leher untuk gadisnya itu, agar tidur Naya tambah nyenyak.

Dante mengedarkan pandangannya sekitar.

Sepi.

Dante mengigit bibir bawahnya sendiri, karena dirinya di landa kegugupan.

"Maaf Nay," ujarnya lalu mengecup singkat bibir gadis itu.

Setelah itu Dante kembali menarik tubuhnya menjauh dari Naya dan kembali mengendarai mobil dengan senyuman yang menghiasi bibirnya. Setidaknya hatinya sedikit senang setelah mencium Naya.

Dante juga tidak bisa membayangkan andaikan Naya tau apa yang barusan ia lakukan, mungkin Dante sudah habis di pukul oleh Naya.

"Btw, bibir Naya manis juga," ucapnya pelan sambil terkekeh geli. Dan sesekali melirik istri cantiknya itu.

"Dasar Om-om mesum, berani banget nyium gue," batin Naya mengintip Dante dengan sebelah matanya. Jangan kalian pikir tadi itu Naya benaran tidur, Naya sebenarnya hanya memejamkan matanya saja.

Saat Dante mengubah posisi tidurnya cukup membuat Naya menahan diri agar tidak membuka matanya. Ditambah lagi Dante mencium dirinya tanpa izin. Padahal tadi itu Naya ingin memukul laki-laki itu, tapi badannya mendadak mati rasa bahkan untuk membuka mata saja ia kesulitan. Dan alhasilnya Naya yang rugi dan Dante yang beruntung.

***

Sampai dirumah, Naya langsung pergi ke dapur mencari minum. Karena dari tadi Naya sudah kehausan.

02; Embrace The Past✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang