ETP; 20🥀

458 50 87
                                    

• LavenderWriters Project VI •

• Embrace The Past © Kelompok 02 •

• Part 20 By : restianjani993

• Selasa, 09 Februari 2021 •

---

H A P P Y R E A D I N G

"Gak usah teriak ini kantor bukan hutan," ucap Dante.

"Gue gak pernah liat lo gandeng cewek, masa tiba-tiba lo udah mau nikah aja. Gimana gue gak kaget coba," ucap Mahesa.

"Apa jangan-jangan lo bikin anak orang hamidun?" tuduh Mahesa.

Plak!

"Mana ada anjir," ucap Dante kesal.

"Sakit bego! Gak usah mukul kali," ucap Mahesa kesal.

"Gue dijodohin," ungkap Dante.

"HAH?! DIJODOHIN?!" teriak Mahesa.

"Lo teriak sekali lagi, gue pecat sekarang juga," ancam Dante.

"Ampun bos."

"Tapi, kenapa lo harus dijodohin sih? Ini 'kan bukan jaman Siti Nurbaya," ucap Mahesa bingung.

"Gak tau."

***

Pagi ini lelaki itu sudah duduk manis di meja makan. Naya yang baru saja turun dari kamarnya langsung berdecak malas, haruskah pagi yang indah ini menjadi pagi yang menyebalkan?

Siapa lelaki itu? Tentu saja Dante siapa lagi. Dia sedang berbincang bersama Rajendra, entah apa yang mereka bicarakan Naya tidak peduli. Rahayu datang dari dapur membawa mangkok berisi nasi goreng.

"Apa nggak sebaiknya kita cari pembantu, Yah? Enggak baik kalau Tante mengejarkan pekerjaan rumah dalam keadaan hamil," ucap Naya pada Rajendra.

"Benar tuh. Om, apa kata Naya," timpal Dante mendukung Naya.

"Dih ngikutin aja," batin Naya kesal.

"Iya, tenang saja. Ayah, sudah mencarinya dari kemarin dan sudah menemukannya. Nanti sore dia sudah mulai bekerja." Rajendra tersenyum ke arah Naya, ternyata anaknya itu cukup peduli pada Rahayu.

"Jangan berlebihan. Aku cukup sanggup untuk mengerjakan pekerjaan rumah," balas Rahayu tersenyum.

"Tapi anak kita akan lelah, apa kamu mau dia kelelahan didalam perutmu?" sepertinya Rahayu dan Rajendra sibuk dengan dunia mereka sendiri apalagi Rajendra sedang mengusap perut Rahayu, sehingga melupakan penonton yang sedang menonton ke uwuan mereka.

"Ya sudah jika ini demi anak kita," balas Rahayu mengalah.

"Ekhem."

"Eh, enggak. Om, Tan lanjut aja, kerongkongan saya tadi serak," ucap Dante saat Rajendra dan Rahayu menoleh kearahnya.

"Nyenyenye," cibir Naya.

Setelah selesai sarapan Naya dipaksa oleh kedua orang tuanya untuk berangkat kuliah bersama Dante. Dan disinilah Naya sekarang di dalam mobil berdua dengan seseorang yang bahkan tak pernah terbayang olehnya itu akan menjadi suaminya.

"Btw. Saya mau nanya," ucap Dante membuka suara.

"Tanya aja," balas Naya yang tak sedikitpun mengalihkan matanya dari jalan.

02; Embrace The Past✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang