ETP; 40🥀

397 43 78
                                    

• LavenderWriters Project VI •

• Embrace The Past © Kelompok 02 •

• Part 40 By : restianjani993

• Selasa, 02 Maret 2021 •

---

H A P P Y   R E A D I N G

Hari ini Naya dapat mata kuliah siang. Jadi dia berangkat sendiri mengunakan taksi, karena Dante sudah berangkat tadi pagi ke kantor. Hari sabtu di mana hari orang-orang sibuk dan jalanan lumayan macet.

Naya berangkat dari rumah 30 menit sebelum masuk kelas. Dia sudah was-was duluan karena takut telat. Tapi tiba-tiba, taksi yang ia gunakan berhenti.

"Ini kenapa, Pak?" tanya Naya.

"Aduh, Neng mogok. Tunggu sebentar Neng. Saya liat dulu," ucap sopir taksi.

Naya ikut menyusul sopir taksi itu keluar. "Pak ini uangnya, kayaknya saya naik mobil lain aja. Makasih ya Pak, saya udah telat."

"Eh, gak usah Neng. Gak usah bayar," ucap sopir taksi menolak.

"Gak pa-pa. Pak, saya duluan ya, Pak. Makasih, Pak." Naya berlari kearah trotoar sambil menunggu taksi lain lewat.

Naya mengecek jam di tangannya, sekarang sudah menunjukan 12.40,ia masuk kelas jam 13.00. Masih ada 20 menit lagi ia masuk, kalau ada taksi yang lewat sekarang bisa diperkirakan ia tidak akan telat, tapi sayangnya taksi belum lewat dari tadi.

Sebuah mobil hitam berhenti di depan Naya. Sang pengemudi membuka pintu kaca mobil.

"Eh, ada Bu bos. Mau kemana?" tanya Mahesa menatap Naya.

"Om anterin gue ke kampus dong. Udah telat nih," tanpa minta persetujuan Mahesa Naya langsung masuk kedalam mobil dan duduk di belakang.

"Aduh, kenapa gak duduk di depan aja? Entar gue di marahin Tante lho."

"Jangan banyak bacot. Om, cepet jalan!" ucap Naya gemes sendiri dengan Mahesa yang cerewet, kalau di pertemukan dengan Lova mungkin satu rumah isinya suara mereka berdua.

"Untung istri Dante," gumam Mahesa sambil menjalankan mobil.

"Telinga gue masih berfungsi loh!" ucap Naya yang mendengar gumaman Mahesa.

"Astaghfirullah." Mahesa hanya bisa mengucap. Setelah itu ia kembali fokus ke jalan.

"Bu bos gimana, lo udah isi belum?" tanya Mahesa kembali bersuara.

"Isi apa?" tanya Naya bingung.

"Itu ena-en—"

"Om stop!"

citt

"Berhenti yang bener dong. Om," protes Naya.

"Lo yang salah. Kenapa jadi gue yang dimarahin," kesal Mahesa.

"Ya lagian hampir aja kampus gue kelewat," ucap Naya tak mau kalah.

"Iye iye, cewek selalu benar. Untung aja nggak ada mobil atau motor di belakang," ucap Mahesa, tapi saat ia melihat ke samping orang yang ia ajak bicara tidak ada lagi.

"Heh! Makasihnya mana?!" teriak Mahesa membuka jendela mobil, saat melihat Naya sudah berlari masuk kedalam kampus.

"Gosah teriak, Om. Kuping gue sakit dengernya," ucap Lova yang baru nyampai di kampus dan melewati mobil Mahesa.

02; Embrace The Past✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang