ETP; 21🥀

383 52 83
                                    

• LavenderWriters Project VI •

• Embrace The Past © Kelompok 02 •

• Part 21 By : Azzarisma_16

• Rabu, 10 Februari 2021 •

---

H A P P Y  R E A D I N G

Dante benar-benar tidak menyangka kalau Naya bisa secantik ini, kecantikannya bertambah berkali-kali lipat saat Naya memakai gaun pernikahan itu. Saking cantiknya Dante sampai tak berkedip saat menatap Naya.

"Biasa aja, Mas. Ngeliatin Mbaknya," ucap pegawai itu sambil terkekeh saat melihat wajah cengo Dante.

Dante yang tersadar pun mengerjapkan matanya beberapa kali dan berdehem untuk menghilangkan rasa malunya.

"Mbak, ada gaun lain gak?" tanya Naya.

"Ada kok. Mbak, mau coba yang lain?"

"Iy—"

"Gak usah. Mbak, kita ambil yang ini aja," potong Dante.

"Apaan sih," ucap Naya kesal.

"Tolong bungkus yang ini aja ya, Mbak."

Setelah mengatakan itu, Dante langsung masuk kedalam biliknya untuk berganti pakaian. Naya mendengus kesal dan masuk kedalam bilik.

Saat ini mereka sedang berada di dalam mobil, setelah selesai fitting Dante berniat mengajak Naya untuk makan siang. Tapi, ia takut ditolak mentah-mentah oleh Naya.

"Kamu mau langsung pulang atau makan siang dulu?" tanDante.

"Pulang."

"Makan siang di mana?"

Naya menatap Dante dengan heran.

"Lo budek?"

"Kamu nyumpahin Saya?"

"Ck, 'kan tadi gue bilang pulang. Lo malah nanya mau makan siang di mana," ucap Naya.

"Saya memang mau makan."

"Ya udah sono."

"Saya ngajak kamu juga," ucap Dante.

"Gue gak mau," tolak Naya.

"Saya udah tau, kamu pasti nolak saya. Maka dari itu saya maksa."

"Tapi lo tadi nanya ya."

"Itu pernyataan bukan pertanyaan," elak Dante.

"Apaan sih, udah jelas-jelas tadi lo nanya," ucap Naya kesal.

"Ya sudah saya rubah. Kita makan siang di The Star Cafe," ucap Dante.

"Bodoamat."

"Kamu ternyata lucu ya, kalo ngambek gitu."

"Buruan jalan atau gue pulang sendiri," ancam Naya.

"Jangan galak-galak nanti saya tambah suka," goda Dante.

"Gak denger."

"Saya kurang deket ngomongnya?"

"Ck, buruan gak?" Naya mencubit lengan Dante kesal.

"Kamu kayak ngelus Saya, gak berasa apa-apa," ucap Dante jujur.

Plak!

Naya memukul lengan Dante dengan sekuat tenaganya.

"Aduh, pelan-pelan aja, Sayang." Dante semakin gencar menggoda Naya.

02; Embrace The Past✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang