ETP; 33🥀

358 40 77
                                    

• LavenderWriters Project VI •

• Embrace The Past © Kelompok 02 •

• Part 33 By : restianjani993

• Selasa, 23 Februari 2021 •

---

H A P P Y   R E A D I N G

Dante masih nyaman memeluk Naya, sepertinya rasa amarahnya mulai memudar karena ia memeluk Naya.

"G-gue mau mandi dulu," ucap Naya melepaskan pelukan Dante. Sudah cukup lama ia berada dalam pelukan Dante, jantungnya berdetak tak karuan.

"Nggak mau mandi bareng?" Dante menatap Naya jahil.

"Ogah!" ucap Naya mengambil pakaian beserta handuknya. Setelah itu ia masuk kedalam kamar mandi. Meninggalkan Dante yang sedang memikirkan sesuatu.

"Kenapa harus balik sih? Kenapa gak mati aja," gumam Dante. Ia mengambil HP nya, lalu menghubungi seseorang.

"Sa, tolong lo selidiki apa tujuan dia kembali. Gue nggak mau kalo dia punya tujuan buruk dan pastikan agar dia nggak kembali datang kekantor!" ucap Dante dingin. Setelah mendapat balasan dari Mahesa, Dante lansung mematikan panggilannya.

"Sial! Baru aja gue hidup bahagia. Ada aja yang ganggu," pusing Dante kembali mengingat kejadian di kantor. Rasanya kepalanya ingin pecah.

Dante memilih membaringkan tubuhnya di atas kasur. Sepertinya kepalanya berdenyut begitu kencang, entah kenapa badannya tiba-tiba drop.

Beberapa menit kemudian Naya keluar dari kamar mandi. Ia menatap bingung ke arah kasur. Tumben-tumbenan Dante tidur jam segini.

Tidak terlalu memikirkan tentang itu, Naya memilih pergi kedapur. Ia ingin memasak sesuatu untuk dirinya dan Dante.

Saat memasak, Naya jadi ingat sesuatu. Tentang Lova yang mengajaknya menginap, apa sebaiknya ia izin kepada Dante untuk kali ini saja. Tapi mengingat sikap Dante yang tidak seperti biasanya, Naya jadi ragu.

Tapi jika di pikir-pikir setelah menikah ia jarang quality time bersama Lova. Jadi tidak ada salahnya ia meminta izin kepada Dante untuk pertama kalinya.

Setelah memasak Naya membawa makanan ke meja makan. Setelah itu ia pergi ke kamar untuk membangunkan Dante.

"Mas, bangun!" ucap Naya sedikit keras. Tidak ada tanggapan dari Dante. Sang empu masih nyaman dalam tidurnya.

"Mas, bangun!!" Kali ini Naya membangunkan dengan teriakan.

"Hmm," gumam Dante tanpa membuka mata.

"Ayo bangun! Mandi dulu. Abis itu makan," ucap Naya.

"Nanti," jawab Dante lirih.

"Tumben-tumbenan susah di bangunin," karena kehilangan akal Naya mulai menarik tangan Dante untuk duduk.

"Tunggu dulu, kok badan lo panas?" tanya Naya yang merasakan hawa panas dari tangan Dante yang ia tarik tadi. Ia meletakan tangannya di jidat Dante. Rasanya tangan Naya seperti terbakar.

"Ya ampun kok bisa demam sih, bentar dulu lo tidur lagi aja. Gue panggilin dokter!" Dante menahan tangan Naya, setelah itu ia menarik Naya ke dalam pelukannya.

"Tidak perlu, aku gak pa-pa," ucap Dante. Naya yang dalam pelukan Dante merasakan hawa yang sangat panas.

Naya mengangkat alisnya sebelah, 'Lah, udah jadi aku-kamu lagi nih? ' batinnya.

02; Embrace The Past✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang