ETP; Ending🥀

780 50 102
                                    

• LavenderWriters Project VI •

• Embrace The Past © Kelompok 02 •

• Part  By : @Azzarisma_16 •

• Sabtu, 13 Maret 2021 •

---

H A P P Y  R E A D I N G


Satu tahun kemudian

Pasca kejadian yang menimpa Naya saat itu, Dante berubah menjadi sangat possesive pada Naya.

Segala sesuatu yang Naya kerjakan, Dante harus mengetahuinya tanpa terkecuali. Bahkan saat Naya bermain bersama Lova, Dante terus mengikuti atau jika dirinya sedang dalam pekerjaan penting, Dante menyuruh orang suruhannya untuk mengikuti Naya kemanapun gadis itu pergi.

Dante merasa takut kalau kejadian itu kembali terulang pada Naya, meskipun Davka dan Anggara sudah tiada.

Yap! Anggara ditemukan tewas didalam sel penjara karena memotong pergelangan tangannya dengan serpihan kaca, entah kenapa ia melakukan itu tidak ada yang mengetahuinya. Tapi, polisi menduga kalau Anggara dihantui rasa bersalah karena tak sengaja membunuh Davka.

Meskipun begitu tetap saja hati Dante merasa tidak tenang lagi pula kejahatan bisa terjadi kapanpun tanpa kita duga 'kan?

Sejak kejadian itu juga, Dante langsung pindah dari apartemennya. Ia membeli sebuah mansion yang letaknya sangat jauh dari apartemennya dulu. Dan jangan lupakan para bodyguard yang selalu menjaga rumah Dante 24 jam tanpa henti serta keamanan yang canggih dan ketat. Bukan hanya karena Naya, tapi sekarang perusahaan Dante juga melesat pesat dan go internasional.

Sudah berkali-kali Naya membujuk Dante agar tidak melakukan hal berlebihan, tapi bukan Dante namanya kalau tidak keras kepala.

Saat ini mereka sedang bersantai didalam kamar seraya menonton drakor the penthouse, Naya menyandarkan kepalanya di dada bidang Dante sedangkan Dante memeluk tubuh Naya erat.

Ada satu hal yang Dante syukuri dari kejadian itu, semenjak kejadian itu Naya semakin lengket pada Dante seolah sudah menerima Dante sebagai suaminya.

"Ceritanya gimana sih, Nay? Aku bingung," tanya Dante yang sedari tadi fokus pada drama yang Naya tonton.

"Tentang perselingkuhan gitu," jawab Naya.

"Aku gak ngerti."

"Yaudah diem."

"Oh ya, nanti malem ayah sama mama mau ke rumah," ucap Naya.

"Iya," sahut Dante.

"Mas," panggil Naya mendongakkan kepalanya agar bisa menatap Dante.

"Iya?"

"Emang bener ya, kalo Anggara mati bunuh diri?" tanya Naya.

"Iya. Emang kenapa?"

"Gak pa-pa sih, aku cuma penasaran aja. Oh iya, Kiana kemana ya?"

"Ada dirumah sakit jiwa," jawab Dante acuh.

"Kamu tau dari mana?"

"Dari Mahesa, dia bilang Kiana gak terima si Anggara mati. Jadi ya...gitu deh."

"Udah, ngapain sih kamu tanya-tanya mereka?" tanya Dante.

"Ya...gak pa-pa penasaran aja gitu," jawab Naya menggendikan bahunya.

02; Embrace The Past✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang