✧0.0✧

7.7K 395 14
                                    

"Selalu tersenyum seperti ini Jisung~a

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Selalu tersenyum seperti ini Jisung~a."

"Tentu saja! Asalkan selalu ada eomma di sampingku."

"Yaksu?"

Eomma hanya tersenyum.

Jisung terbangun dengan mata yang sembab. Dan bantal yang basah karena air matanya.

Jisung menghapus bekas air matanya. Lalu menghembuskan napasnya pelan. Dia turun dari ranjangnya dan bergegas ke kamar mandi.

Setelah selesai bersiap untuk sekolah Jisung menatap cermin, lalu tersenyum. "Aku akan selalu menepati janjiku eomma," batin Jisung.

"Yak! Park Jisung ayo kita pergi sebentar lagi bel!" teriak seorang lelaki dengan suara lumba-lumbanya.

"Aish kau ini masih pagi sudah berteriak," keluh Jisung.

"Ey jangan salah teriakanku ini merdu," ucapnya percaya diri.

"Kau sepertinya terlalu banyak bergaul dengan Lucas hyung, Chenle~ya," ucap Jisung.

"Tentu saja, sesekali kau harus ikut denganku,oke?"

"Geurae, gaja! Kita pergi sekarang."

Keduanya bergegas pergi sebelum petugas sekolah memeriksa kamarnya.

Jisung tinggal di asrama sekolah, sedangkan Chenle tidak. Sebenernya Jisung tidak diizinkan untuk asrama, namun dia memaksa. Alhasil dia sekamar dengan seniornya.

Sepanjang jalan banyak yang menyapa mereka dan dibalas pula oleh mereka. Meski sebagian dari para siswi menyapa mereka hanya untuk cari perhatian saja.

"Aku bosan tersenyum pada para siswi genit itu," keluh Chenle.

"Yak! Senyum itu memberikan kebahagiaan tersendiri untuk kita atau orang yang melihat," ucap Jisung.

"Iya aku tahu, tapi bagaimana jika suasana hati kita sedang buruk?  sangat sulit untuk tersenyum," ucap Chenle.

"Justru saat suasana hatimu buruk, kau harus tersenyum dengan lebar pada dirimu sendiri. Karena disitu kau akan bahagia," saran Jisung.

"Aku akan coba nanti," balas Chenle.

"CHENJI IGEOT JEOGOT!!"

Teriak seorang siswi dari arah depan mereka.

"Ey gadis cerewet ini," Chenle memutar bola mata malas.

"Yak! Beraninya kau," siswi itu siap melayangkan pukulan untuk Chenle.

"Ada apa, Yuna?" tanya Jisung.

"Ah itu, Jung ssaem menunggu kalian di ruang guru," jawab Yuna.

"Baiklah, terima kasih untuk infonya," ucap Jisung.

"Oke," Yuna langsung pergi begitu saja.

"Oi! Dia tidak jadi memukulku?" heran Chenle.

His SmileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang