Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Eunhyuk kembali ke ruangannya setelah menemui Jeongin.
"Mina! Siapa yang membawa semua makanan ini?" tanya Eunhyuk saat melihat meja di ruangannya terdapat makanan.
"Ah, putra anda yang membawanya tadi, tapi dia langsung pergi setelah menemui anda di lantai atas," jawab Mina, salah satu pekerja di restoran itu.
"Putraku?"
Mina mengangguk.
"Ya sudah, terima kasih."
Setelah kepergian Mina dari ruangannya Eunhyuk melihat kue dan kotak nasi itu. Dia melihat ada amplop kecil dengan kado di sampingnya.
Saengil chukae~ appa♡ Maaf aku hanya bisa menyiapkan kejutan kecil dengan kue yang tidak seenak buatan ahlinya. Aku dibantu oleh Renjun hyung, tapi aku benar-benar membuatnya dengan baik appa. Doa terbaik selalu kuucapkan untukmu, appa. ^0^
Tertanda, Park Jisung.
Eunhyuk membuka kado itu, lukisan ukiran kayu dengan foto keluarga. Tanpa sadar dia tersenyum kecil melihat lukisan itu.
"Tapi ini bukan keluargaku, ini keluargamu Jisung~a."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sementara itu, Jisung berada di pemakaman. Dia duduk di hadapan nisan Chenle sembari meminum susu coklat kesukaannya.
"Chenle~ya," panggil Jisung.
"Kenapa disaat aku bisa berdamai dengan masa lalu... ada kebohongan lain yang terungkap?"
"Aku jadi bingung, sebenarnya siapa ayahku? Park Eunhyuk atau Minhyuk?"
Jisung menghela napasnya.
"Andai saja kau masih disini, kau pasti memberiku saran. Kenapa kau harus pergi? Seharusnya kita menyelam bersama, setidaknya saat itu kau tidak kedinginan sendiri..."
