✧1.0✧

1.4K 168 9
                                    

"Buka mulutmu, aaa," Jaemin menyuapi Jisung kimbab

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Buka mulutmu, aaa," Jaemin menyuapi Jisung kimbab.

Jisung sudah dilarang untuk memakan olahan laut. Tapi dia terus merengek sampai akhirnya mereka menyerah dan mengikuti apa kata Jisung.

"Hyung geuman...," tolak Jisung. Meski menolak Jisung tetap membuka mulutnya.

"Yak! Aku rindu padamu, jadi wajar. Aku akan menyuapimu hingga puas," ujar Jaemin.

"Aku juga punya tangan hyung," ucap Jisung.

"Baiklah, suapi aku..aa," Jaemin membuka mulutnya.

Jisung langsung menyuapi Jaemin dengan ikan yang ada di piringnya.

"Ouh... jalhaesseo uri aegi," Jaemin mengusap kepala Jisung.

"Ahh hyung."

Jisung dan Jaemin asik dengan dunianya. Dan yang lain hanya menyimak keduanya.

"Kau mau ku suapi Renjun~a," gumam Haechan. Namun, beberapa detik kemudian Renjun menoyor kepala Haechan.

"Yak!"

"Aish...wae?! Aku juga ingin menyuapi seseorang. Kau mau Jeno~ya?"

"Aku saja hyung," ujar Dongpyo. Haechan tersenyum senang, lalu menyuapi Dongpyo tentakel gurita yang terlihat hidup.

Haechan tertawa melihat Dongpyo yang geli dengan makanan yang ia beri.

"Itulah sebabnya aku menolak," ucap Renjun.

"Hahaha...lihat wajahmu itu," Haechan tertawa puas.

Dongpyo memasang wajah cemberut.

"Baiklah, ini bukan candaan. Buka mulutmu," ucap Haechan.

"Sirheo!"

"Jinjja?! Geurae... aku akan memakannya," Haechan berniat memasukkan makanannya ke mulutnya. Tapi dengan cepat Dongpyo melahapnya.

"Kalian benar-benar seperti kakak adik," ucap Jeno yang diangguki semuanya.

"Airnya habis, boleh aku..."

"Biar aku yang memintanya, Renjun hyung," ujar Jisung.

"Benarkah? Baiklah, ini," Jisung menerima teko dari tangan Renjun.

Selesai membawa air, Jisung permisi untuk ke toilet.

Setelah menyelesaikan panggilan alamnya, Jisung mencuci tangannya.

"Kau Park Jisung?" ujar seseorang pria di samping Jisung.

Jisung hanya tersenyum canggung.

"Tidak perlu canggung seperti itu, perkenalkan aku Park Sungjae, sahabat ayahmu. Apa dia sudah bebas?"

His SmileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang