✧5.6✧

2K 165 25
                                    

Sudah genap 1 bulan Jisung terbaring lemah di rumah sakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah genap 1 bulan Jisung terbaring lemah di rumah sakit. Tapi kini, Jisung sudah tidak di ruang rawat intensip melainkan kamar rawat biasa. Meski begitu, dokter tetap menghimbau pada orang yang menjenguk untuk menjaga kebersihan.

Setiap hari Jeongin akan menjaga Jisung, entah itu sepulang sekolah atau saat libur. Seminggu sekali dia akan rutin ke krematorium untuk mengganti bunga yang layu. Dia juga pergi ke makam Chenle.

Hari ini, jadwalnya menemui Hyoyeon dan Eunhyuk.

"Aku kembali lagi," sapa Jeongin.

"Eomma, ahjussi apa kabar? Kalian tidak bosan kan jika aku mengunjungi kalian menggantikan Jisung," Jeongin menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Kalian... bertemu Jisung? Tolong, untuk terakhir kalinya aku meminta. Bisa tolong suruh dia untuk kembali... setidaknya berikan aku waktu untuk menikmati momen bersamanya. Aku juga ingin merasakan punya adik laki-laki," ucap Jeongin.

"Aku berjanji akan menjaganya. Setelah itu, aku akan membiarkan Jisung pulang bersama kalian...," lanjutnya. Meski dia sendiri ragu dengan ucapannya.

"Hari ini aku membawa bunga lavender, semoga kalian menyukainya. Aku harus segera kembali ke rumah sakit, sampai jumpa."

Jeongin keluar dari krematorium itu. Dia menatap jalanan yang penuh dengan salju yang mulai mencair.

"Andai kau bangun, kita pasti sedang membuat Olaf," gumam Jeongin.

Pemuda itu merapatkan pakaian hangatnya. Saat di halte, dia tidak sengaja bertemu Jihan.

"Jihan," panggil Jeongin.

Jihan sedikit menjaga jarak saat Jeongin mendekatinya. Jeongin tersenyum, paham maksud gadis itu.

"Apa kabar?" tanya Jeongin.

"A-aku baik," jawab Jihan.

"Kau darimana?" tanya Jeongin lagi.

"Aku menemui eomma," ucap Jihan.

Jeongin baru ingat, jika makam ibu angkatnya juga di daerah sini.

"Emm... Jihan, jika kau bertemu eomma lagi kabari aku ya? Aku sudah lama tidak menemuinya," pinta Jeongin.

Jihan mengangguk.

"A-aku duluan," ucap Jihan saat bis berhenti di depannya. Jeongin  juga ikut naik bersama Jihan.

Jihan terkejut saat Jeongin duduk di sampingnya.

"Kau tenang saja, aku turun di pemberhentian selanjutnya. Kau tidak mau ikut? Aku akan menemui Jisung."

Jihan terdiam. Jujur dia merinduka Jisung, tapi dia masih terlalu malu untuk menemuinya.

"Mungkin dia bisa bangun saat kau menemuinya," kata Jeongin yang membuat Jihan bingung.

His SmileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang