✧4.9✧

1K 143 11
                                    

Seoul, South Korean

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seoul, South Korean.

Mereka sudah tiba di Seoul setelah 4 jam.

"Terima kasih untuk tumpangannya paman," ujar Renjun mewakili yang lain pada Minhyuk.

"Sama-sama, terima kasih juga sudah mau menemani Jisung," ucap Minhyuk.

"Sama-sama," jawab Renjun.

"Aku juga minta maaf untuk temanku yang sedikit berisik," ucap Renjun sembari meggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Minhyuk terkekeh, "tidak apa-apa, itu sangat menghibur. Paman juga jarang melihat Jisung tertawa seperti tadi. Dia benar-benar anak pemalu, tapi dihadapan kalian-

"Dia tidak tahu malu!" seru Haechan.

Plak

"Yak!" Mark menegur Haechan.

Minhyuk tertawa kecil.

"Maaf paman," ucap Mark.

"Tidak apa-apa, santai saja."

"Oh ya, barang kalian sudah dibawa semua? Tidak ada yang tertinggal kan?"

Semuanya menggeleng, kecuali Jisung. Anak itu langsung pergi ke kamarnya saat sampai.

"Kalau begitu, kami pamit dulu paman. Annyeong higaseyo," pamit mereka berlima.

Setelah kepergian mereka berlima, Minhyuk berniat pergi ke kamarnya. Tapi langkahnya terhenti di depan kamar Jisung. Minhyuk merasa aneh dengan Jisung hari ini, pagi tadi dia banyak diam. Meski saat di mobil tadi dia ikut mengobrol dengan temannya, Minhyuk merasa Jisung sedang tidak baik.

Tok tok

"Jisung~a," panggil Minhyuk.

Tidak ada jawaban, Minhyuk membuka pintu kamar Jisung.

"Jisung~a," Minhyuk memanggil Jisung lagi.

Tidak ada suara air di kamar mandi, du kasur juga tidak ada orang. Dimana Jisung? Pikir Minhyuk.

Koper milik Jisung masih ada di dekat nakas.

"Jisung!" panggil Minhyuk sedikit berteriak.

Entah pikiran darimana, Minhyuk merasa Jisung ada di dalam lemari.

Ceklek

"JISUNG~A!"

Benar saja, Jisung ada di dalam lemari dengan posisi memeluk lututnya dan badan yang gemetaran.

"Jisung~a..."

"Tidak...jangan pukul eomma.... andwe..."

"Aku berjanji akan menjadi anak baik, maafkan aku, appa. Jangan pukul eomma...," Jisung terus mengigau.

His SmileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang