✧3.3✧

1.2K 179 16
                                    

Jisung begitu antusias saat dokter sudah mengizinkannya untuk pulang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jisung begitu antusias saat dokter sudah mengizinkannya untuk pulang. Saat ini, dia sedang membereskan pakaiannya.

"Sudah selesai?" tanya Minho. Dia yang akan mengantar Jisung, karena Eunyuk ada keperluan.

"Ahjussi, Renjun hyung belum kembali. Dia sedang mengambil obat," ucap Jisung.

"Ya sudah kita tung-

Ucapan Minho terpotong karena Renjun langsung datang dengan obat ditangannya.

"Ini untukmu, jika ada keluhan atau rasa sakit. Minum satu obat ini. Lalu, obat yang ini diminum rutin tiga kali sehari setelah makan," pesan Renjun.

"Baik!" seru Jisung.

"Ayo kita pulang!" ujar Jisung dengan antusias.

Minho dan Renjun hanya menggeleng pelan melihat Jisung.

Saat diperjalanan Jisung tidak berhenti tersenyum. Suasana hatinya benar-benar baik, cuaca juga sedang baik. Jisung semakin bahagia.

"Ah, ahjussi aku ingin bertemu eomma, ahjussi bisa mengantarku?"

Minho mengangguk, "tentu saja."

Renjun sedari tadi memperhatikan Jisung. Dia bahagia karena Jisung bahagia.

"Aku harap kau selalu seperti ini," gumam Renjun pelan.

"Hyung! Kenapa Chenle tidak membalas pesanku? Dia juga tidak menjawab panggilanku," keluh Jisung.

"Mungkin dia sedang sibuk? Tugas sekolah sedikit banyak," ucap Renjun.

"Benarkah? Berarti aku juga harus segera menyusul," ujar Jisung.

"Tenang saja, aku dan yang lain sudah membantu untuk menyalin tugas dan materi, jadi kau tidak harus banyak menyusul. Lagipula kau belum pulih sepenuhnya."

"Gomawo hyung."

Renjun mengangguk.

"Kita sudah sampai," ujar Minho.

Mereka bertiga turun dari mobil dan sebelum masuk ke krematorium. Jisung pergi ke toko bunga di samping krematorium.

"Halmeoni..."

"Jisung? Akhirnya kau datang? Bagaimana kabarmu?" tanya Nyonya Im pada Jisung, sembari memeluk Jisung.

"Aku baik, maaf baru berkunjung," jawab Jisung.

"Tidak apa-apa. Kau pasti memesan bunga seperti biasa?"

Jisung mengangguk.

"Gamsahabnida halmeoni..."

Nyonya Im mengangguk.

"Kalau begitu aku pamit untuk mengunjungi eomma..."

Jisung membungkuk sopan dan keluar dari toko bunga.

His SmileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang