ᴇxᴛʀᴀ ᴄʜᴀᴩᴛᴇʀ ; ʰᵃᵖᵖʸ ᵇⁱʳᵗʰᵈᵃʸ

1.1K 107 19
                                    

"Jisung~a, saengil chukae

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jisung~a, saengil chukae..."

Jeongin datang terlebih dulu daripada yang lain.

"Appa! Kau meninggalkan kuenya di mobil," ujar seorang anak perempuan dengan gaun berwarna merah muda.

"Gomawo Ara~ya," ucap Jeongin.

Anak bernama 'Ara' itu mengangguk.

"Ucapkan salam pada pama Jisung," titah Jeongin pada putrinya itu.

"Annyeonghaseyo, paman Jisung," sapa Ara.

Jeongin sudah menyalakan lilin diatas kue coklat itu.

"Ara kau mau meniup lilin ini untuk paman Jisung?" tawar Jeongin.

Ara mengangguk antusias.

"Semoga paman selalu bahagia ya? Meskipun aku tidak pernah bertemu langsung dengan paman, tapi kau sangat tampan hihi."

Fyuh

Api diatas lilin itu padam.

Jeongin tersenyum menatap putrinya. Dia sudah menikah selama 8 tahun dan dikaruniai seorang gadis cantik yang kini berusia 7 tahun. Sayangnya, sang anak harus mengalami yang dia alami. Tumbuh tanpa seorang ibu, karena istrinya mengalami pendarahan hebat setelah melahirkan.

"Appa," panggil Ara.

"Kenapa?"

"Apa eomma  bertemu dengan paman Jisung diatas sana?" tanya Ara.

Jeongin tersenyum, berusaha menahan tangisnya.

"Tentu saja," jawab Jeongin.

"Jeongin!" panggil seseorang dari belakang.

Jeongin menoleh, dia melihat ada Jeno, Haechan, Renjun, Mark, Jaemin dan ayahnya, Minhyuk.

"Wah, kau datang lebih awal seperti biasa," ujar Renjun.

"Tentu," balas Jeongin.

"Jisung~a, kami datang lagi. Kau tidak bosan kan?" ucap Haechan.

"Hari ini kau berulang tahun, tapi usiamu tetap sama hahaha," kekeh Haechan.

Yang lain tersenyum mendengar ucapan Haechan.

"Jisung, eomma menitip pesan padamu. Maaf karena dia belum bisa mengunjungimu, dia terlalu sibuk. Salahku, karena tidak memilih membantunya meneruskan perusahaan appa," ucap Jeno.

"Jisung, kemarin aku bertemu Chenle. Kau tahu? Ayahnya menemuiku kemarin... dia menanyakan tentangmu, apa dia langsung menemuimu? Setelah aku memberi tahu tentangmu...," kata Renjun.

"Jisung, bagaimana masakan disana? Apa seenak buatanku? Atau bahkan lebih enak? Jangan katakan lebih enak, karena itu membuatku iri," -Jaemin.

"Jisung, kau sudah lancar berbahasa inggris? Barangkali kau mau memamerkan kemampuan bahasa inggrismu pada orang tuamu,"-Mark.

His SmileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang