✧4.3✧

1K 174 18
                                    

Keesokan harinya, Jisung bertemu dengan Jihan di sebuah cafe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keesokan harinya, Jisung bertemu dengan Jihan di sebuah cafe.

"Jisung~a!" Jihan melambai pada Jisung saat masuk ke dalam cafe.

Jisung tersenyum dan melambai pada Jihan. Kebetulan cafe sedang sepi karena ini masih cukup pagi.

"Apa kabar?" tanya Jihan.

"Aku baik, bagaimana denganmu?" tanya Jisung balik pada Jihan.

"Aku baik. Ada apa? Sepertinya itu hal penting sampai kau memaksakan untuk datang kemari," ucap Jihan.

"Tidak apa, aku bisa liburan sebelum musim dingin," kata Jisung.

Jihan mengangguk.

"Aku ingin tahu, kau dan Jeongin bersaudara?" tanya Jisung.

Jihan kembali mengangguk.

"Bagaimana bisa?"

"Kau ingat? Dia tidak pernah menyukaiku kan? Kupikir dia membenciku karena ayahnya menikah dengan ibuku Tapi ternyata..."

Ucapan Jihan terhenti sebentar, dia tersenyum kecil.

"Jeongin iri denganku, itu sebabnya dia melampiaskan amarahnya padaku. Aku tahu itu memang salah, tapi hanya itu cara yang ia pikirkan untuk melampiaskan emosinya," lanjut Jihan.

"Aku semakin sadar, saat tahu jika ayahnya itu adalah orang tua angkatnya... dia menyuruh Jeongin tinggal di Busan karena selalu membuat masalah. Tapi dia kembali ke Seoul karena membuat masalah disini."

"Oh ya, aku dengar dia pindah ke sekolahmu? Dia tidak macam-macam kan? Dia tidak melukaimu kan?" tanya Jihan.

Jisung menggeleng.

Tentu saja dia berbohong, mana mungkin seorang Park Jisung akan jujur tentang penderitaannya.

"Jisung~a... kau tahu? Sebenernya paman Eunhyuk itu-

"Bukan ayahku," potong Jisung.

Jihan membelalakkan matanya.

"Kau sudah tahu?"

Jisung mengangguk.

"Dia Park Minhyuk."

Jihan menutup mulutnya. Jisung terkekeh.

"Kau terlalu berlebihan," ucap Jisung.

"Park Minhyuk, ayah dari Jeongin. Tapi kenapa Jeongin di adopsi dari panti asuhan?" pikir Jihan.

"Mungkin itu akan segera terungkap," ujar Jisung.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
His SmileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang