✧ᴇᴩɪʟᴏɢ

2.1K 174 41
                                    

"Jeongin! Apa kabar?" tanya Renjun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jeongin! Apa kabar?" tanya Renjun. 

"Aku baik, bagaimana denganmu?" 

"Aku baik."

"Dimana yang lain?" tanya Jeongin.

"Mereka masih dalam perjalanan, kau tahu sendiri hanya aku yang paling santai di antara mereka," ucap Renjun.

"Ngomong-ngomong dimana paman Minhyuk?"

"Appa, sudah mengunjungi mereka duluan. Karena dia harus segera pergi keluar kota," jawab Jeongin.

"Bagaimana jika kita masuk duluan?" tawar Renjun.

Jeongin mengangguk.

"Selamat ulang tahun, Jisung," ucap Jeongin.

"Selamat ulang tahun, Jisungie," kata Renjun.

"Wah kalian meninggalkan kami," ujar Haechan yang datang dengan setelan Jasnya.

"Cepatlah masuk!" seru Jaemin dengan setelan dokternya.

"Kenapa kalian lambat sekali," geram Jeno dengan seragam polisinya.

"Jeno, kau lupa? Mereka sudah berumur," kata Mark dengan pakaian santainya sembari tertawa.

Haechan mendelik kesal. 

"Cepatlah, aku tidak sabar bertemu Jisung," ucap Jaemin.

"Sabar!"

Semuanya sudah berkumpul untuk merayakan ulang tahun Jisung. Tentunya dengan kue coklat kesukaan Jisung.

"Saengil chuka hamnida~ saengil chuka hamnida~ saengil chukae Jisungie~."

Renjun menatap Jeongin.

"Kau yang mewakili dia," ucap Renjun.

Jeongin tersenyum, dia memejamkan matanya dan membuat harapan.

"Aku hanya berharap Jisung bahagia bersama eomma dan paman Eunhyuk, juga Chenle."

Fyuh

Api di lilin itu ditiup.

Jeongin meletakkan bunga di krematorium milik Jisung.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
His SmileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang