✧1.9✧

1.4K 189 19
                                    

Jisung tersungkur lagi, banyak luka lebam di tubuhnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jisung tersungkur lagi, banyak luka lebam di tubuhnya. Sesekali dia meringis saat berusaha bangkit.

Jisung menertawakan dirinya, kecewa dan marah bersatu saat ini.

Kenapa?

Karena untuk pertama kalinya dia dijebak oleh sahabatnya sendiri. Atau perlu Jisung katakan mantan sahabatnya?

Jisung berusaha bangkit, tapi tubuhnya benar-benar sakit.

Sedangkan Chenle hanya diam melihat Jisung yang dipukuli oleh Jeongin dan teman-temannya.

"Sakit? Kau tidak mau meminta bantuan ayahmu?" ucap Jeongin.

Jeongin menyeringai, dia menendang perut Jisung. Dan membuat Jisung terbatuk.

"Ayo kita pergi!" seru Jeongin.

"Chenle! Kau?"

"Kalian duluan saja, aku akan menyusul nanti," ucap Chenle.

Setelah Jeongin dan temannya pergi, Chenle mendekat pada Jisung yang sedang berusaha bangun.

"Biar aku-

"T-tidak perlu... terima kasih," tolak Jisung.

Jisung jalan dengan  tertatih-tatih sembari memegang perutnya yang nyeri akibat tendangan Jeongin.

Sebelum pergi, Jisung tersenyum pada Chenle.

"Terima kasih sudah mau menjadi sahabatku," ucap Jisung.

Chenle terdiam di tempat.

"Apa aku benar-benar jahat?" Batin Chenle.

"KAU MEMBOLOS DAN BERKELAHI?! MAU JADI APA KAU HAH?! JANGAN KARENA KAU PERNAH MEMENANGKAN OLIMPIADE KAU MENJADI NAKAL SEPERTI INI," ujar Tiffany saat melihat putranya ah ralat putra angkatnya pulang dengan keadaan yang kacau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"KAU MEMBOLOS DAN BERKELAHI?! MAU JADI APA KAU HAH?! JANGAN KARENA KAU PERNAH MEMENANGKAN OLIMPIADE KAU MENJADI NAKAL SEPERTI INI," ujar Tiffany saat melihat putranya ah ralat putra angkatnya pulang dengan keadaan yang kacau.

"Eomma... aku membolos karena..."

"Karena apa?! Jisung~a jika kau memang tidak ingin sekolah katakan biar eomma berhenti menyuruhmu sekolah," ucap Tiffany.

His SmileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang