✧0.6✧

1.9K 204 7
                                    

"Kau sudah membawa semuanya? Tidak ada yang tertinggal?" tanya Tiffany

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau sudah membawa semuanya? Tidak ada yang tertinggal?" tanya Tiffany.

"Sudah," jawab Jisung.

"Kau sudah membawa vitaminmu? Jangan lupa membawa jeli gingseng, eoh?"

Jisung mengangguk.

"Bagus, maaf eomma tidak bisa mengantarmu," ucap Tiffany.

Jisung menggeleng, "aniya, gwaenchana eomma."

Tiffany mengusap kepala Jisung.

"Maaf tidak bisa ikut mengantarmu."

"Eomma, gwaencahana ada Jung ssaem bersamaku. Tidak usah khawatir."

"Yasudah, hati-hati."

"Dan kau Jung Jaehyun! Jaga putra bungsu ku ini, eoh?" pesan Tiffany pada Jung ssaem.

"Tentu saja dia juga murid sekaligus adikku," ucap Jaehyun.

"Kami berangkat dulu,eomma," ucap Jisung sebelum memasuki mobil Jaehyun.

"Pastikan dia meminum vitaminnya tepat waktu," pesan Tiffany lagi pada Jaehyun.

"Arrasseo, arrasseo."

"Kau sudah siap?" tanya Jaehyun pada Jisung.

"Nee," jawab Jisung.

Mobil melaju membelah jalanan. Tempat olimpiade berada di Busan. Itu mengapa para peserta diminta untuk menginap di penginapan terdekat yang sudah disediakan. Lusa, hari dimana olimpiade itu.

Selama perjalanan Jaehyun melirik pada Jisung yang fokus membaca buku pelajaran, sesekali Jisung mengucek matanya dan menguap.

"Jangan terlalu memaksakan, tidurlah. Lagi pula jalanan agak macet, jadi masih cukup lama untuk sampai."

Jisung menoleh. "Ah tidak apa-apa, aku perlu memahami materi ini saja, ssaem," ucap Jisung.

"Kau lupa? Saat kita berdua panggil aku hyung," ujar Jaehyun.

"Ah nee ssae- ani hyung," kata Jisung yang membuat Jaehyun gemas.

Setengah perjalanan Jisung benar-benar tertidur.

"Appa akan selalu bersama Jisung."

"Appa akan bersamaku?"

Appa mengangguk.

"KAU! KAU HANYA PEMBAWA SIAL! ANDAI SAJA AKU TIDAK MEMILIKI RASA SAYANG PADAMU, SUDAH KUPASTIKAN KAU TIADA, PARK JISUNG."

"ENYAHLAH..."

"H-hah...," Jisung terbangun dengan napas terengah-engah.

"Ada apa?" tanya Jaehyun panik.

"A-aniya, a-aku hanya mimpi buruk."

His SmileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang