✧1.5✧

1.4K 185 5
                                    

Setelah 2 hari dia beristirahat, akhirnya dia kembali bersekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah 2 hari dia beristirahat, akhirnya dia kembali bersekolah. Jisung sudah bersiap dengan seragamnya.

"Kau ternyata tampan Park Jisung," gumam Jisung dengan suasana hati yang baik.

Seperti pagi hari yang biasa Jisung turun ke bawah untuk sarapan. Memakan sarapan dengan nikmat dan berangkat sekolah. Hari ini Jeno tidak bersamanya karena ia menginap di asrama sekolah.

Sesampainya di sekolah, dia menatap gedung sekolah menghel napasnya dan memamerkan senyumnya.

"Apakah dia anak pria kriminal itu?"

"Heol... menakutkan sekali."

"Benar-benar tidak tau malu! Dia masih berani menginjakkan kaki di sekolah ini."

"Sepertinya dia akan menjadi bahan rundungan dari sekolah haha."

"Wah akan ada pertunjukkan seru...kkkk."

Jisung mengerutkan kening sebentar tanpa memudarkan senyumnya.

Sesampainya di kelas, tatapan semua siswa sama saja bahkan ada yang terang-terangan menghina Jisung.

Jisung tidak peduli, yang terpenting sekarang dia menemui sahabatnya, Chenle.

"Aku kasihan pada Chenle."

"Chenle sangat berani  berteman dengan anak itu."

Jisung menulikan telinganya dan menyapa Chenle.

"Chenle~ya," panggil Jisung. Namun, Chenle berpura-pura tidak mendengar.

Jisung mendudukkan dirinya di samping Chenle. Namun, pemuda itu menggeser menjauh dari Jisung.

"Kau-

"Renungi kesalahan dan kebodohanmu," ujar Chenle.

Jisung benar-benar tidak mengerti. Ada apa dengan semua siswa di sekolah, apa yang salah dengan dirinya?

Saat jam makan siang, Jisung mengambil makanan dan pergi menuju bangku yang di duduki Jeno dan yang lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat jam makan siang, Jisung mengambil makanan dan pergi menuju bangku yang di duduki Jeno dan yang lain. Namun, mereka mengatakan tempat itu penuh.

His SmileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang