✧2.4✧

1.3K 187 10
                                    

"Meski dia pernah membanggakan sekolah, dia tetap melakukan kesalahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Meski dia pernah membanggakan sekolah, dia tetap melakukan kesalahan. Mengotori lapangan dan membolos, yang benar saja," ucap salah satu komite sekolah.

"Lebih baik kita hukum dia, daripada nanti dia akan berbuat lebih. Apalagi mencemari nama baik sekolah dan itu juga akan berpengaruh pada putra putri kami," timpal seorang wali murid yang berpengaruh di sekolah ini.

"Baik, mohon tenang dulu Tuan dan Nyonya. Kami sedang mempertimbangkannya, kami juga sedang menunggu kedatangan orang tua Jisung," ujar Kepala Sekolah.

"Pak, untuk orang tua Jisung mereka tidak bisa hadir hari ini. Untuk walinya juga," ucap salah satu guru.

"Lalu bagaimana? Persetujuan orang tua atau wali juga diperlukan."

"Bahkan orang tuanya saja tidak ingin datang kemari..."

"Bukankah, orang tuanya yang dimaksud adalah Nyonya Lee, orang tua angkatnya."

"Benar. Aku lupa jika dia anak yatim piatu. Pantas saja..."

Jisung yang mendengar percakapan keda wanita itu hanya mengepalkan tangannya.

"Baiklah, agar tidak membuang waktu. Pihak sekolah sudah memutuskan untuk memberikan kesempatan pada Park Jisung selama 1 minggu," final Kepala Sekolah.

"Jadi untukmu Park Jisung, gunakan waktu itu sebaik mungkin."

Jisung mengangguk paham.

"Ini tidak adil! Bagaimana bisa? Dia hanya diberi 1 minggu masa percobaan."

"Benar-benar tidak masuk akal."

"Nyonya Kang, Tuan Choi mengingat ini kesalahan pertama Jisung di sekolah menengah, jadi dia diberikan keringanan," lerai Kepala Sekolah.

"Terima kasih karena sudah meluangkan waktu, untuk menyelesaikan masalah ini," Kepala Sekolah melakukan penghormatan, lalu pergi dari ruang rapat. Tapi langkahnya terhenti saat beberapa pemuda datang.

"Aku membawa bukti jika Jisung tidak bersalah," ujar pemuda itu.

"Siapa kalian?" tanya Kepala Sekolah.

"Jaehyun, terima kasih sudah memberitahuku," pemuda itu tersenyum pada Jung ssaem atau Jaehyun.

Jisung melirik pada Jaehyun dan menoleh pada para pemuda yang bersama Kepala Sekolah.

"Yuta hyung, Taeyong hyung...," gumam Jisung.

"Ini adalah buktinya Pak," ucap Taeyong memberikan video bukti.

Di video terlihat jika Jisung yang dilempari sampah dan di depan kamar mandi terlihat jika seseorang mengunci Jisung dari luar.

"Sudah jelas?" ujar Yuta.

"Jisung, kenapa kau tidak mengatakan ini pada pihak sekolah atau konseling?"

"Bagaimana dia akan mengatakan ini jika dirinya di desak dan tidak diberi kesempatan untuk berbicara," protes Yuta.

His SmileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang