63- Menghindar.

364 36 4
                                    

Selamat membaca 💜

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca 💜

-
-


"Semuanya udah pas, tinggal lo--"

"Apa??" Andra dan Lira kompak menjawab saat kedua telunjuk Rano mengarah ke arah keduanya.

Dua hari ini, Lira dan Andra benar-benar diam. Menjelma menjadi  tak kenal satu sama lain. Dan baru ini mereka kompak menjawab meski setelahnya mereka berpandangan lalu membuang muka satu sama lain.

"Ck, yaelah," Rano menganggaruk rambutnya yang tiba-tiba gatal melihat interaksi kedua teman cowok dan ceweknya itu kembali tak bersahabat. "Do, lo urus dah, pusing gue." Rano menyuruh Aldo mengurus dua orang itu, dia sudah lelah mengatur kelompok di kelas ini.

Lalu, semua anak di kelas itu keluar mengikuti langkah sang ketua kelas menuju perpustakaan setelah sebelumnya membentuk kelompok sesuai perintah guru yang mengajar.

Meninggalkan Aldo dan Lira yang masih berdebat.

Mereka ada jam pelajaran bahasa Indonesia dua jam, dan guru menyuruh mereka untuk ke perpustakaan, katanya materi yang akan disampaikan banyak yang di buku, makanya mereka di perintahkan kesana dibanding harus menyuruh dua anak yang piket hari itu untuk membawa buku tebal untuk semua siswa-siswi di kelas. Kan kasihan.

Sementara, keributan masih tercipta di ruang kelas karena ulah dua orang murid ini.

"Gue gak mau, Do!" Lira kekeuh membantah, meski dia tahu itu salahnya karena telat berangkat sekolah jadi tidak dapat kelompok di jam pelajaran pertama ini.

"Lah terus Andra gimana?!" Aldo bertanya gemas, menatap Andra yang malah santai duduk di bangkunya sibuk dengan ponsel.

Lira menolak kelompok dengan Andra, padahal sudah jelas informasi yang mereka terima harus membentuk kelompok dua anak. Tapi, sialnya cowok itu juga telat masuk kelas, mengakibatkan Lira yang mencak-mencak tak terima karena satu kelompok dengan cowok itu. Niatnya mengindari jadi tidak bisa jika begini caranya.

Mereka ini sedang menguji kesabaran sang wakil ketua kelas sepertinya.

"Bodo! Gue sendiri juga bisa!" Lira melengos ingin pergi.

"Sendiri gimana anjir?! Tugasnya kan harus berdua yang ngerjain!" Aldo ngegas.

"Yaudah, lo aja sama Andra! Gue biar sama Apip!"

Aldo mengepalkan tangan. Susah sekali memberitahu gadis di depannya ini.

"Kan gue udah bilang, satu kelompok harus cewek sama cowok!" Aldo bisa kehilangan kesabaran jika begini terus. Menghadapi dua orang yang...mungkin berusaha ingin menghindar, namun keadaan sepertinya tak mendukung.

"Udah deh, lo berdua satu kelompok aja! Semuanya udah pas, kalo lo berdua tetep gak mau gue aduin ke Bu Rahma!"  Ancam Aldo.

Lalu saat melirik Andra, Aldo tambah geram saat melihat Andra yang masih enggan beranjak dan terkesan tak perduli.

Kelas Sebelah [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang