Vote dan komen jangan lupa ya:)

Selamat membaca..
***
"Lira, ke perpus yuk cari buku." Ajak Mila saat dirinya baru saja sampai di kelas setelah selesai istirahat."Aduh, nvgak deh. Habis ini Bu Jannie, gue nggak mau kena hukuman karena nggak ikut pelajaran." Tolak Lira.
Mila berdecak. "Bu Jannie bakal masuk telat, tenang aja."
"Tahu dari mana lo?"
"Percaya sama gue. Yuk lah!"
"Iya, tapi lo tahu dari mana? Bisa aja lo boh--"
"Ck! Banyak nanya deh!"
Karena tidak sabar, Mila menarik paksa tangan Lira. Membawanya menuju perpustakaan yang letaknya berada di lantai satu, koridor utama.
"Duh, gila nih tangga! Rame banget." Kesal Mila saat melihat tangga yang menuju lantai satu di penuhi para murid.
"Salah lo sendiri ke perpus jam istirahat, ya gini." Lira ikut menyahut, Wajahnya masam, jelas sekali dia terpaksa mengikuti Mila.
"Tangga satunya masih ada, nggak usah bawel deh!"
Lira mengernyit tak suka. Lagian yang seharusnya marah itu dia, bukannya Mila. Kan Mila yang memaksa dirinya mengikuti gadis itu.
Mereka sampai di perpustakaan, langkah keduanya memasuki ruangan serba bersih serta aroma lavender dari dalam yang menguar ke penciuman keduanya saat membuka pintu.
"Nah, kelas kita tuh gini nih harusnya, ruangannya adem, wangi, nyaman lagi. Nggak kayak pasar gitu, udah ribut panas lagi." Gumam Lira seraya mengikuti langkah Mila dari belakang.
"Kan ada AC disini, ya beda lah."
"Mil, sekali-kali lo ajuin kek ke kepala sekolah biar kelas kita kayak gini. Kalau perlu ada AC biar lebih adem."
Mila berbalik, memukulkan pelan buku yang barusan dia ambil ke lengan Lira. "Ngawur lo!"
Lira tidak terima. "Apa salah nya? Nih ya, lo bayangin aja perpustakaan yang tempatnya jarang di datanganin kayak gini senyaman ini. Lah, kelas kita yang tiap hari rame di datangin orang buat belajar malah nggak karuan."
"Ya itu kan emang fungsinya kelas." Balas Mila.
Mereka berjalan ke arah meja di perpustakaan, menarik kursi dan memutuskan untuk duduk di sana.
"Ya tapi kan harusnya harus nyaman sama kayak di perpus, kan sama-sama tempat belajar."
"Menurut gue sih tergantung penghuni kelasnya. Kalau ribut nggak bisa diem kayak kelas kita mah, mau di kasih fasilitas senyaman mungkin pun masih tetep kayak pasar, ribut mulu." Mila menanggapi, setelahnya gadis itu fokus menghadap buku yang barusan di ambilnya.
Lira baru sadar jika sedari tadi dia hanya mengikuti kemana Mila pergi.
"Contoh murid nggak bener nih, udah waktunya masuk kelas masih ngumpet disini." Ujar seseorang dari arah belakang keduanya, sontak Lira maupun Mila menoleh.
"Atau jangan-jangan lo berdua bolos?" Terka Andra. Iya, orang itu Andra.
"Sembarangan!" Bantah Mila. "Gue mau baca buku kesini."
"Atau,..lo nih yang mau bolos?" Telunjuk Andra mengarah ke Lira, sontak saja gadis itu mendelik tak terima.
"Nggak ya! Orang gue nemenin Mila kok," Bantahnya. "Lagian lo sendiri ngapain disini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kelas Sebelah [end]
Teen FictionKenapa cowok ganteng selalu di kagumi banyak orang? Itulah yang Lira pikirkan. Karena dia sedang mengalaminya sendiri. Apalagi kelas cowok itu di sebelah kelas-nya. Bahkan setiap hari bisa melihatnya, menatap tanpa berkedip sekalipun cowok itu tidak...