34- Tragedi jendela pecah.

425 45 1
                                    

Part 34.

Vote dan komen jangan lupa✌️

Vote dan komen jangan lupa✌️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca,

***

.

Kelas IPA 2 terkenal di kalangan guru dengan julukan kelas paling santai. Maka dari itu, meskipun guru sudah bilang tugas harus di kumpulkan sekarang, nyatanya tidak banyak yang merespon. Malahan ada yang lebih memilih bercanda dan pura-pura tidak dengar.

Seperti halnya Lira yang lebih memilih menimbrung percakapan dua teman cowok sekelas nya ini.

"Lo berdua mau perang?" Tanyanya kepo. Ikut tertarik dengan obrolan yang sebenarnya sama sekali tidak di ketahui nya.

"Perang perang, lo kira jaman Belanda!" Celetuk Rangga.

"Tadi lo berdua ngomong gitu,"

"Bukan perang, tapi--"

"Tawuran?! Ih, gila! Bukannya sekolah kita udah nggak ada kayak gituan? Kok lo berdua masih aja sih? Gue aduin lo berdua!" Potong Lira, mengancam. Berbicara cepat agar tidak ada lagi kesempatan untuk kedua cowok itu menyela ucapan nya.

"Apa sih?" Andra mengernyit tidak paham. Semakin ngelantur saja ucapan cewek di depannya ini. "Siapa juga yang mau tawuran?"

"Tahu! Ini urusan cowok, dan cewek dilarang kepo!"

Lira mencibir tak suka, lalu tatapannya beralih ke Andra yang tadi ucapannya sempat disela nya tadi.

"Terus, tadi lo berdua ngomongin apa? Tawuran, kan?" Tebaknya lagi.

"Enggak, nggak ada." Andra menggeleng ringan. Tangannya bersidekap menatap Rangga yang berada di sampingnya. "Ya, kan, Ngga?"

"Ho.oh, kita nggak ngomong tawuran."

Lira masih tak percaya, menatap penuh selidik pada kedua cowok di depannya.

"Masa, sih?"

"Memang bener ya, kalau jiwa-jiwa kepo cewek itu lebih tinggi dari cowok." Ucap Rangga.

"Heh! kepo itu wajar."

"Ya tapi kan lo maksa, ya nggak bisa di bilang wajar dong!" Balas Rangga.

Andra memutar bola mata malas. Kenapa jadi Rangga dan Lira yang berdebat? Dan itu menganggu perbincangan nya dengan Rangga soal urusan keduanya.

"Gue nggak maksa, gua cuma nebak sama nanya doang,"

"Ya tapi lo udah ganggu kita. Pergi sana!" Usir Andra.

Lira merenggut tak terima, sebelum membalikan tubuhnya karena posisi duduknya di depan Andra, dia sempat menendang meja Andra hingga membuat kedua cowok itu terperanjat kaget.

Kelas Sebelah [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang