Selamat membaca!
Hanya mengagumi, namun sulit sekali untuk sekedar mengakui
Jangan lupa vote dan komennya:)
•••
Andra keluar dari kelas dan berjalan dengan langkah santai menuju parkiran. Cowok itu menyumpal telinganya dengan headset.Di belakangnya, tanpa Andra sadari Lira berlari mengejarnya seraya meneriaki namanya.
"Andra!!"
Andra tetap tidak mendengarnya, hingga sebuah tarikan keras dari belakang membuat sontak menoleh kaget.
"Ih! Lo tuh dari tadi gue panggilin nggak nengok juga!" Bentak Lira di sela-sela napasnya yang masih tersengal.
"Hah? Lo manggil gue?"
"Iya lah! Pakai nanya!"
Andra mengangguk samar. "Oh, kenapa?"
"Gue mau nebeng lo." Iya, padahal kemarin dia yang menolak Andra saat cowok itu akan mengantarnya pulang. Bahkan dia sempat membentak Andra karena sikap Andra yang tiba-tiba...aneh.
"Kemarin aja di tawarin nggak mau!" Cibir Andra.
"Ck! Udah deh, gimana? Gue boleh kan nebeng lo?" Tanya Lira lagi.
"Nggak."
"Kok gitu?"
"Kenapa juga harus gue? Lagian kan lo suka sama Wily kenapa lo nggak minta dia aja yang anterin lo pulang?" Ujar Andra.
Sebenarnya, tidak ada masalah jika dia pulang bersama Lira, apalagi keduanya satu arah pulang. Namun, bukan Andra namanya jika tidak menjahili gadis di sampingnya ini.
"Siapa yang suka, sih?" Desis Lira pelan.
"Halah! Nggak usah ngelak deh. Mana ada orang nggak suka tapi bela-belain ngumpet di belakang pohon cuma buat liatin Wily main basket? Itu lo, kan? Udah deh, ngaku aja!" Cibir Andra.
Andra tidak bohong, di benar-benar melihat Lira yang rela ngumpet di balik pohon demi melihat Wily yang sedang main basket dengannya waktu itu.
Lira menatap Andra jengkel. Dia merasa terciduk sendiri. Bagaimana cowok itu bisa tahu aksi terkonyolnya kemarin hari itu? Atau Andra benar-benar melihatnya saat itu?
"Dih, siapa juga yang ngumpet." Lira tetap mengelak, antara gengsi mengakui dan malu di depan Andra.
Jangankan Andra, pada Faras yang sahabatnya sendiri pun dia mengelak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kelas Sebelah [end]
Ficção AdolescenteKenapa cowok ganteng selalu di kagumi banyak orang? Itulah yang Lira pikirkan. Karena dia sedang mengalaminya sendiri. Apalagi kelas cowok itu di sebelah kelas-nya. Bahkan setiap hari bisa melihatnya, menatap tanpa berkedip sekalipun cowok itu tidak...