6- Fakta Baru.

900 92 9
                                    

Happy reading...

Jangan lupa vote dan komen, hargai usaha ya:)

Jangan lupa vote dan komen, hargai usaha ya:)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***
Menguap, lalu hampir tertidur...dan membuka matanya lagi saat kesadarannya kembali.

Lira melakukannya bukan tanpa sebab, ceramah panjang dari Bu Rati--wali kelasnya yang sedari tadi berbicara yang entah apa, Lira tidak memperhatikannya.

Tidak heran sih, banyak kok murid lain yang seperti dirinya. Bahkan ada yang sudah tidak sadarkan diri, dalam artian, tidur.

Suara khas dari Bu Rati yang halus serta nyaman hanya mendengarnya saja, mampu membuat siapa saja memasuki zona nyaman. Zona yang bikin siapa saja ingin merebahkan kepalanya di meja dan lanjut tidur.

"Masuk Wily!"

Lira sontak membuka matanya lebar-lebar mendengar nama cowok itu disebut. Dia menatap sosok cowok yang kini memasuki kelas dan berdiri didepan sana.

Bukannya ini hari terakhir masuk sekolah sebelum libur panjang, ya?

Tapi, kenapa sepertinya anggota OSIS masih ada urusan? Tentang apa? Mau mengumumkan libur sekolah juga?

Masa, sih?

"Maaf Bu, mengganggu. Mau panggil anggota OSIS di kelas ini." setelah mengatakan itu, matanya mengabsen seisi ruang kelas. Tak lama, dua orang berdiri menuju ke depan, Mila dan Rangga. Di kelas ini memang hanya ada dua orang saja yang menjadi anggota OSIS.

Lira menatap kepergian ketiga orang itu, ralat, hanya Wily yang dia perhatikan sebenarnya. Dia...terlalu berambisi mungkin, padahal hanya mendengar nama taupun melihat cowok itu saja, tidak lebih.

Ya..beginilah orang sedang mengagumi seseorang. Terlalu berambisi jika berkaitan dengan seseorang itu. Mungkin hanya sementara, tapi efeknya luar biasa.

***

"Li! Gue bakal ke Jogja liburan ini!!"

Lira mendongak, menatap Faras yang sekarang berlari ke arahnya dengan kedua tangannya Ia rentangkan.

"Eh, apaan nih?"

Lira menghindar ketika Faras mendekat ingin memeluknya, gadis itu menatap Faras dengan wajah heran. "Apaan sih, Ras?"

"Pokoknya gue seneng paket bangettt!!" Faras bersorak sendiri. Dia berjingkrak sendiri seraya memutar-mutar tas miliknya ke udara.

"Gue biasa aja tuh." sahut Lira. Gadis itu sudah duduk di bangku kantin sejak bel pulang sepuluh menit tadi.

Dia memang sengaja menunggu Faras datang.

Faras mengakhiri aksinya lalu ikut mendudukan dirinya di depan Lira. Satu tangannya meraih minuman milik Lira yang berada di depannya. Meminumnya lalu menopang dagu, menatap Lira.

Faras tersenyum. "Li, kalau gue ke Jogja, lo mau apa?"

Lira mengangkat satu alisnya. "Di rumah aja."

Faras memutar bola matanya, dia sendiri heran, kenapa Lira jadi susah tangkap begini sih?

Kelas Sebelah [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang