Alira Putriansy
Wilyan Prassya
****
Happy reading! SJangan lupa vote dan komen✌️
Hargai usaha author:)
---
Pagi ini Lira merengut kesal. Matanya melirik mama yang sedang sibuk menyirami tanaman kesayangannya, juga yang sedari tadi menjadi alasan mengacuhkan nya.
"Ma..." Rajuk Lira. Gadis itu mendudukan dirinya di lantai teras depan.
"Apa? Kamu tuh kenapa sih? Udah berangkat sana, nanti telat lagi." sahut mama, lalu kembali sibuk dengan urusan tanaman kesayangannya.
"Lira nggak mau bawa motor sendiri. Lagian kak Neo kok ninggal, sih?!" Wajah Lira semakin masam. Sungguh, rencana pagi ini di luar dugaannya.
Tadi, saat dirinya akan berangkat bersama Neo, kakaknya itu melarang dengan alasan ada kelas pagi dan jika dia mengantarkan Lira ke sekolah terlebih dahulu nanti akan telat, mengingat arah ke sekolah Lira dan kampus kakaknya berbeda arah.
"Ya, terus kamu mau sampai kapan di sini? Udah hampir jam tujuh loh!" mama melirik Lira kembali, menyalakan kran air yang sudah terpasang sebuah selang untuk menyirami tanaman.
"Lira nggak berangkat aja ya, Ma?"
Belum sempat Lira mengatupkan bibirnya, mama sudah menatapnya tajam.
"Berangkat nggak? Kamu itu selalu bilang nggak mau berangkat, kebiasaan! Kalau kamu kayak gitu terus, mau jadi apa nanti?!" Cerocos mama.
Lira diam, menatap mama sendu. "Ya tapi, kan--"
"Mama ambil lagi uang saku kamu, terus ponsel, laptop, dan satu lagi, kamu nggak boleh beli novel lagi! Kalau sampai hari ini nggak berangkat!" Ancam mama.
Lira melotot, lalu menggeleng keras.
Jadi, sekarang siapa yang harus ia mintai bantuan untuk mengantarkannya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Kelas Sebelah [end]
Novela JuvenilKenapa cowok ganteng selalu di kagumi banyak orang? Itulah yang Lira pikirkan. Karena dia sedang mengalaminya sendiri. Apalagi kelas cowok itu di sebelah kelas-nya. Bahkan setiap hari bisa melihatnya, menatap tanpa berkedip sekalipun cowok itu tidak...