1- Wily, yang mana?

2.5K 204 36
                                    

Happy reading!

Jangan lupa tinggalin jejak ya:)  hargai usaha author

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa tinggalin jejak ya:)  hargai usaha author...


•••

"Eh! Mil, free class, ya?" Tanya gadis yang sedang berdiri di ambang pintu itu.

Gadis yang dipanggil 'Mil' itu mengangguk lalu berlalu dari hadapan gadis tadi.

Dia Lira, gadis pecinta novel yang sukanya berangkat siang. Iya siang, dia baru berangkat pukul tujuh tiga puluh menit. Karena ini hari pendaftaran siswa baru. Jadi, mereka bisa berangkat pagi ataupun siang sekalipun tidak ada yang melarang.

Dan gadis yang dipanggilnya tadi, dia anggota OSIS. Pantas jika Lira menanyakan hal itu padanya. Namanya Mila, dia itu kalau menurut pandangan Lira, dia gadis yang tegas, disiplin, dan lagi taat banget sama yang namanya peraturan.

"Li! temenin gue yuk!" Ajak Mila yang sudah menarik tangan Lira keluar kelas.

"Eh, kemana?"

"Kemana aja."

Keduanya berjalan bersisian. Tatapan Lira tidak sengaja jatuh pada cowok yang beberapa meter lagi mereka akan berpapasan.

Lira terpaku menatap sosok cowok yang memakai jas almamater bertubuh tinggi itu. Dia tinggi, kulitnya putih, hidung mancung dan tak lupa jambul tipis yang membuatnya menawan. Tali kamera DSLR yang menggantung di lehernya dengan kedua tangan menggenggam body kamera itu. Dia tersenyum, sesekali berbicara pada teman se-anggotanya.

Cowok itu berlalu seiring Lira berjalan menjauh melewatinya.

"Mil, ini beneran nggak ada pelajaran, kan?" Tanya Lira memastikannya lagi.

"Iya Lira, lo nanya mulu!"

"Siapa tahu aja tiba-tiba ada guru yang masuk."

"Memang kenapa kalau ada guru yang masuk?" Tanya Mila, dia masih memandang lurus ke depan.

"Kan gue nggak bawa buku." ucap Lira yang mendapat sentilan di dahinya. "Aduh!"

"Makanya bawa buku, minimal satu. Jadi kalau ada guru yang masuk lo nggak uring-uringan." ucap Mila lalu melenggang masuk ke sebuah ruangan.

Lira hanya diam menunggu temannya itu. Dia jadi kepikiran tentang cowok tadi. Dia murid kelas sebelah kan, ya? Seingat Lira, kalau nggak salah.

"Yuk!"

Lira mengangguk, keduanya kembali ke kelas. Ralat, hanya Lira karena Mila sudah terlebih dahulu bilang akan ke ruangan OSIS.

"Iya yang OSIS, maklum sibuk!" cibir Lira memandang kepergian Mila.

Lira melangkah memasuki kelas, masih ada beberapa anak yang stay di sana. Padahal jam kosong, tidak ada pelajaran, sebagaian besar dari mereka memilih ke kantin ataupun ke perpustakaan guna memakai WiFi gratisan, ada juga yang memilih pulang.

Kelas Sebelah [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang