18- Tidak baik-baik saja.

639 56 0
                                    

Happy reading!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading!!!

••••

Lira sudah sampai di kelas sejak sepuluh menit yang lalu. Padahal jam masih menunjukan pukul 06.35. Dia sengaja berangkat pagi hari ini. Tidak ada tujuan sebenarnya, hanya saja karena ini hari pertama dia masuk sekolah setelah hampir satu Minggu tidak berangkat.

"Masih sepi, ya."

Lira berjalan menuju bangkunya, meletakan tas di atas meja lalu duduk berdiam diri di sana.

Tidak lama, suara langkah seseorang kembali masuk. Tatapan keduanya bertemu, Lira masih cuek tidak mau perduli.

"Udah berangkat lo?"

Lira diam, hanya menatapnya sesaat. Tidak mau menanggapi ucapan Andra barusan. Karena ini masih pagi, dia tidak mau nantinya berakhir adu mulut dengan cowok itu. Dia terlalu malas.

Suasana kelas makin ramai tatkala semakin siang. Suara jeritan, bisik-bisik hingga tawa menggelegar di sudut-sudut kelas.

Akhirnya, dia bisa kembali mendengar suara-suara itu. Satu Minggu tidak berangkat rasanya satu sisi dunianya terasa hilang. Tapi, dimana teman-temannya? Kenapa belum berangkat?

Tangan Lira segera mencari sesuatu di tasnya tatkala dia ingat sesuatu. Lira menghela napas lega saat menemukan barang yang di carinya.

Gadis itu berjalan ke bangku Andra. Meletakan sebuah jaket hitam di atas meja cowok itu. "Ini punya lo, kan? kemarin ketinggalan di ruangan gue."

Andra menatap Lira setelah sebelumnya masih sibuk dengan ponsel. "Bukan." kemudian berlanjut fokus ke ponsel miliknya.

"Ya udah, gue nitip di lo, siapa tahu pemiliknya diantara kalian yang kemarin jenguk gue."

Gadis itu akan segera pergi, namun dia berbalik lagi, membuat Andra kembali mendongak menatapnya.

Lira menghela napas sebelum bicara. "Makasih ya...lo udah nolongin gue waktu camping kemarin." Katanya.

Andra mengerjap, dia bergumam meresponnya. "Hm."

Agak aneh memang di situasi seperti ini, dia mengucapkan terima kasih pada Andra. Mengingat mereka tidak pernah akur.

Lira kembali lagi ke tempat duduknya. Saat itu, dia melihat Dirla yang baru saja masuk ke kelas.

"Lira!! Aaaa..!! Gue kangen banget sama lo!"

Dirla menjerit histeris. Kedua tangannya direntangkan dan berlari ke arahnya.

"Jangan lebay deh, Dir."

"Gue nggak lebay! Kangen gue udah akut sama lo!" Dirla memeluk Lira erat. Sampai-sampai seisi kelas menoleh ke arah mereka.

"Berisik, Dir!" Itu suara Aldo yang baru saja masuk ke dalam kelas.

Kelas Sebelah [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang