29- Rasa yang lain.

490 50 6
                                    



Selamat membaca..

Jangan lupa vote dan komen:)








***

"Gila!"

Gumaman Apip terdengar setelah mendengar penjelasan Lira kenapa Wily bisa menjemputnya.

"Wily itu bukannya udah ada pacar ya, terus kenapa lo nggak takut? Bisa aja--"

"Mereka udah nggak ada hubungan." Sela Lira cepat. Dia tidak mau temannya ini salah paham atau menganggap Lira perusak hubungan orang.

"Gercep banget lo! Baru putus udah di tempelin." Komentar Dirla.

"Ck! Ya ampun, gue nggak kayak gitu!" Bantah Lira. "Orang dia yang tiba-tiba jemput gue sendiri." Lanjutnya memberi penjelasan.

"Masa?" Tanya Apip, jahil.

Lira salah tingkah sendiri saat Apip menatapnya lekat.

"Enggak ih! Gue nggak gitu, Apip...udah dong!" Protes Lira, wajahnya cemberut.

"Haha...iya-iya. Percaya gue sama lo," Apip tergelak. "Eh, gue yakin deh pasti nggk lama lagi kelas sebelah pada ribut." Lanjut Apip. Wajahnya berubah serius.

"Ck! Pasti lah, orang pangeran kelasnya udah jomblo." Sahut Dirla.

Lagian, cewek mana sih yang nggak mengagumi sosok Wily? Dirla yakin pasti ada terselip rasa kagum saat melihat cowok tampan seperti Wily, yang tampan nya kebangetan itu. Entah itu di umbar atau secara diam-diam.

"Li, lo nggak termasuk pengagum Wily diam-diam, kan?" Tanya Dirla kemudian.

Dari sekian kali Dirla menyaksikan saat Lira melihat Wily, dia selalu melihat tatapan berbinar dari kedua mata temannya itu.

Wajah tegangnya tidak bisa tertutupi saat Dirla melemparnya dengan pertanyaan barusan. Dari gerakannya, sudah jelas Lira salah tingkah sendiri.

"Ng-nggak lah!" Bantah nya.

"Nggak apa nih? Nggak salah maksudnya?"

Lagi-lagi Lira harus mendengar nada godaan dari pertanyaan Apip barusan.

"Ck! Terserah lo deh, nggak denger gue!" Wajahnya merah padam, Lira menutup kedua telinganya dengan telapak tangan.

Apip dan Dirla sontak tergelak. Menggoda Lira hingga salah tingah, adalah sesuatu yang menyenangkan dan kerap di lakukan kedua temannya itu.

***

"Ras, lo mau pulang langsung atau gimana?" Tanya Lira saat mereka bertemu di koridor utama.

"Hm...nanti dulu deh, lagian bokap belum jemput gue." Faras menjawabnya dengan masih fokus ke ponsel.

Lira berusaha berpikir, ini kesempatannya untuk mengajak Faras menemaninya menonton anggota tim basket yang sedang berlatih. Sebenarnya tidak ada alasan lain yang membuatnya mau menonton tim basket berlatih kecuali karena di sana ada Wily.

Lira yakin sahabatnya itu mau, karena setahu Lira anggota tim basket di sekolah nya rata-rata ganteng. Apalagi Wily, jangan tanyakan seberapa tampan cowok itu. Lira saja sampai tidak bisa berkata-kata.

Sudah pasti Faras akan mengangguk semangat.

"Ras, ikut gue dulu, yuk!"

Faras mengernyit. "Ha? Kemana?"

"Udah, ikut aja."

Lira menarik tangan Faras dengan cepat. Membawanya ke tepi lapangan, menyaksikan anggota tim basket yang akan mulai mempermainkan bola berwarna orange itu.

Kelas Sebelah [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang