Happy reading!
Pagi ini Lira berangkat terburu-buru, berlarian di sepanjang koridor untuk sampai di kelas. Rambut yang sudah dia tata sedemikian rupa kini berantakan, apalagi poninya, huh...jangan ditanya, pasti sudah tidak karuan.
"Minggir elah!" Lira mendorong Aldo yang berada di pintu hingga cowok itu terpental dengan bahu menabrak tembok.
"Woy anjir! Sakit nih!" Aldo mengumpat, namun Lira hiraukan.
"Eitts! Santai napa, lo kenapa dah lari-larian kayak habis dikejar setan aja," Apip menghadangnya.
"Gue...belum...ngerjain....PR!"
"PR apaan?" Apip mengernyit.
"Biologi lah bego!"
Selanjutnya, Lira duduk di bangkunya, mengambil beberapa buku dari dalam tasnya.
"Pip, liat dong," mata Lira mengerjap-ngerjap.
"Sumpah deh Li, gue juga gak tau PR yang mana?"
Lira cengo, dia menunjukkan bukunya pada Apip.
"Lo liat? PR sebanyak ini sama sekali belum ada yang gue kerjain!" Ujar Lira gemas.
Detik berikutnya Apip tersadar, menepuk dahinya keras.
"Lah? Gue juga belum!"
"Yaudah ayo kerjain!"
Apip menghentikan gerakannya mengambil buku. "Emang lo ngerti?" tanyanya kemudian.
Lira menggeleng. "Nggak."
"Yeuhh...terus mau nulis apaan kalo kagak ngerti?"
"Tulis yang ada aja biar cepet," jawab Lira asal.
"Apaan? Kata anjay?"
"Ih! Jangan itu, katanya berpotensi pidana!" Ucap Lira terburu.
"Dih, gue cuma canda doang juga. Lagian yang ada gue kena hukum kalo sampe nulis kata itu, mana pelajaran biologi lagi, kagak ada nyambungnya."
"Terus gimana dong?" tanya Lira gusar.
"Tenang, kita tunggu si Mila, pasti dia udah," ujar Apip seraya melirik pintu kelas, berharap Mila datang secepatnya.
"Pagi woy!"
Akhirnya, gadis yang ditunggu-tunggu itu datang juga. Tersenyum lebar seraya berlari cepat ke arah kedua temannya yang sudah menunggunya.
"Ngapa dah? Bahagia banget lo," tanya Apip, meski seharusnya dia langsung meminta Mila contekan, namun justru rasa penasaran yang mendahului.
"Guys! gue punya berita!" ucap Mila bersemangat.
"Berita apaan si? Ntar aja deh ngerumpinya, siangan." timpal Lira.
Mungkin keduanya melupakan tujuan utamanya untuk meminta Mila memberikan jawaban PR nya.
"Gak bisa, gue siang kan ada remidi, harus belajar dulu." ujar Apip.
Lira memutar bola mata malas.
"Yaudah pulang sekolah, kan bebas.""Duh, gue gak sempet. Harus pulang cepet soalnya." kini Mila yang menanggapi.
"Dih, gila ya, mau ngerumpi harus di jadwal dulu." Komentar Lira.
"Gak papa, masih pagi, gue masih semangat." ujar Apip dan Mila mengangguk.
"Bener tuh,"
"Sekarang aja, apaan beritanya?" tanya Apip, tapi tak enggan Lira juga ikut penasaran dan hanya mengangguk setuju dengan Apip.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kelas Sebelah [end]
Teen FictionKenapa cowok ganteng selalu di kagumi banyak orang? Itulah yang Lira pikirkan. Karena dia sedang mengalaminya sendiri. Apalagi kelas cowok itu di sebelah kelas-nya. Bahkan setiap hari bisa melihatnya, menatap tanpa berkedip sekalipun cowok itu tidak...