16- Rencana jengukan.

663 65 0
                                    

Wilyan Prassya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wilyan Prassya.


Happy reading!
Jangan lupa vote dan komen:)
----


Wily sedang duduk di atas jok motor di temani Andra yang sekarang masih menelungkup kan kepalanya di kedua tangan yang dia taruh diatas helm full face miliknya. Keduanya baru saja sampai di rumah Rangga.

"Ayo!"

Rangga keluar dari rumah seraya menenteng helm miliknya. Naik membonceng Wily.

"Lama lo!" Kesal Andra.

Ketiga cowok itu akan menuju rumah Rafay, menjemputnya. Lalu akan pergi ketempat biasa ke empatnya menghabiskan waktu bersama untuk weekend kali ini.

Ponsel Andra berdering, membuat pemiliknya harus menghentikan laju motornya secara tiba-tiba. Begitupun Wily yang berada di belakangnya.

"Apaan?" ucap Andra jengah. Tatkala menemukan nama Aldo di layar ponselnya.

"Eh, kalau nggak demi kepedulian kelas kita juga gue nggak mau!"

"Kepedulian apaan?"

"Sekarang mending lo ke rumah gue. Jemput gue terus kita ke rumah sakit."

"Nggak, gue sibuk!"

"Dra--"

Andra memutuskan panggilan sepihak. Tidak peduli dengan Aldo yang mungkin sedang mengumpat atau memakinya.

"Dra! Ngapain sih?"

Suara Rangga terdengar. Andra menoleh kebelakang, mendapati Rangga dengan wajah kesalnya.

"Lo duluan aja!"

Wily segera melajukan motornya, sesaat setelah Rangga bilang keduanya ke rumah Rafay terlebih dahulu.

Baru akan memakai helm miliknya, ponsel di sakunya kembali bergetar. Tidak sedikit juga Andra mengumpat untuk Aldo yang lagi-lagi kembali menghubunginya.

"Gue bilang nggak, ya! Sibuk gue!"

Baru akan memutuskan panggilan, suara Aldo kembali menjawab.

"Ck! Dra, tunggu sebentar napa? Gue mau ngomong ini!" suara Aldo terdengar kesal di seberang sana.

"Apa lagi?" Andra jengah.

"Tadi pak Randy ngehubungin gue, katanya gue yang harus gantiin Rano buat jenguk Lira sebagai perwakilan kelas. Gimana?"

"Kok nanya gue? Lagian urusannya sama gue apaan coba?"

"Duh...Dra! Tolong gue dong! Anterin gue elah, lagian kan lo tahu sendiri gue wakil ketua kelasnya! Ya masa gue nolak?"

Kelas Sebelah [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang