Happy reading.
-
Sekarang, Wily berada di kelas Lira setelah tadi berusaha mencari alasan agar keluar dari aula demi menemui gadis yang sedang menidurkan kepalanya di meja itu.Tidak ada orang, hanya dia dan Lira di kelas ini. Beruntung jendela kelas ini langsung menghadap ke koridor, jadi dia bisa melihat orang berlalu-lalang dari dalam kelas ini meski hanya kepala saja yang nampak.
Wily melangkah mendekati Lira. Melihat kedua mata Lira terpejam, membuatnya urung untuk bertanya tentang keadaan nya yang katanya sedang sakit.
Wily mencoba mengibaskan tangan di depan wajah gadis itu, namun tidak ada respon sama sekali.
Jadi, dia memilih menarik pelan earphone yang Lira pakai untuk cara yang kedua kalinya. Jujur saja dia khawatir pada Lira, tentang apa yang di katakan Andra jika gadis itu sakit. Dia ingin memastikan langsung.
"Ck! Apalagi sih? Lo nggak ikhlas minjemin earphone lo ke gue sampe di tarik-tarik segala?!" Lira membentak seraya mengangkat kepalanya.
Wily terperanjat, matanya berkedip beberapa kali.
Seakan baru sadar siapa orang yang berada di depannya, Lira terhenyak. Dia mematung beberapa saat.
"S-sori, gue kira Andra," Lira merasa bersalah sekali, membentak Wily.
Oh, Andra. Jadi, dia yang minjemin earphone ke Lira.
Lira syok, tentu saja.
Apa yang dia lakukan tadi? Membentak Wily karena sudah menganggu tidurnya. Sebenarnya dia belum sepenuhnya kehilangan kesadaran, dia masih tahu ada orang yang mendekat ke arahnya, namun dia memilih memejamkan matanya dan tidak berniat melihatnya karena dia pikir hanya teman kelasnya atau ... Andra, kan?
"Nggak kok, nggak papa. Gue yang salah udah ganggu lo tidur,"
Lira tak berani menatap Wily, dia hanya menunduk dengan earphone masih terpasang di kedua telinganya.
"Lo ... Nggak papa, kan?"
"Ha?"
Bodoh sekali tingkahnya didepan Wily, dia lupa jika masih memakai earphone dengan lagu masih terputar, sontak Lira langsung melepas benda itu.
Wily memaklumi itu, dia tidak terlihat jengkel atau apapun.
"Katanya lo sakit, jadi gue samperin ke sini buat mastiin keadaan lo."
"Gue baik kok,"
"Dan sampe nggak ikut olahraga?"
Lira diam, bagaiman Wily bisa tahu tentang keadaan nya sekarang? Lalu, dia juga tahu dia tidak ikut olahraga.
"Kok ... lo tau gue sakit?" tanya Lira ragu.
Lira tidak ingin kepedean lagi dengan mengganggap Wili peduli dan perhatian dengannya dengan cara mencari tahu tentang apapun yang bersangkutan dengan dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kelas Sebelah [end]
Ficção AdolescenteKenapa cowok ganteng selalu di kagumi banyak orang? Itulah yang Lira pikirkan. Karena dia sedang mengalaminya sendiri. Apalagi kelas cowok itu di sebelah kelas-nya. Bahkan setiap hari bisa melihatnya, menatap tanpa berkedip sekalipun cowok itu tidak...