14- Camping.

730 71 1
                                    

Selamat membaca..

Selamat membaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~Lira~

Jangan lupa vote dan komen,, hargai usaha author:)




••••
Hari ini, Sabtu pagi tepatnya, merupakan hari keberangkatan camping. Semua murid sudah berkumpul di lapangan. Ada juga yang masih menemui orangtuanya atau keluarganya.

Seperti Lira kali ini. Gadis itu hanya menyenderkan tubuhnya di kap mobil bersama sang kakak.

"Sana kumpul! Ngapain masih di sini, sih?" Tanya Neo. Laki-laki itu menatap adiknya yang masih cemberut sedari tadi.

"Nanti. Lagian juga belum mau berangkat."

"Ya seenggaknya lo kan udah di sana." Neo memperingati. Dia menyampingkan tubuhnya menghadap Lira.

"Terus Mama gimana? Masa Lira pergi, sedangkan Mama masih sakit di rumah." mata Lira berkaca-kaca. Dia tidak ingin ikut, dia kahawatir dengan Mamanya.

Bagaimana jika Mama butuh sesuatu? Terus di rumah tidak ada orang?

Kakaknya kuliah. Sedangkan sang papa masih di luar kota. Asisten rumah juga nggak seharin penuh di rumahnya. Hanya datang saat pagi, dan pulang saat sore datang.

"Udah. Nggak usah khawatirin Mama. Gue yang akan jagain." bela Neo.

Tadi, sebelum berangkat ke sini Lira memaksa untuk tidak ikut camping, tapi Mama melarang. Katanya,

"Kan semuanya sudah di persiapin, masa nggak jadi ikut?" Begitu kata sang Mama pada dirinya.

Suara panitia menggema di setiap sudut pelataran sekolah, meminta agar para murid segera berkumpul karena sebentar lagi mereka akan berangkat. Karena posisi mobil kakaknya masih di luar gerbang, jadi, mau tidak mau Lira harus berlari cepat untuk sampai di lapangan, tempat berkumpulnya murid yang mengikuti camping kali ini.

Sebelum itu, dia juga sempat pamit pada kakaknya. Namun tidak lama. Hanya ada beberapa pesan dari kakaknya. Seperti, untuk tidak berbuat macam-macam disana, tidak boleh bicara sembarangan, terus selalu jaga kesehatan, katanya.

"Huh! Capek banget!" Lira mengelap keringat di keningnya. Sedikit menyesal tidak mengikuti perkataan kakaknya tadi.

Gadis itu celingak-celinguk mencari keberadaan temannya. Ini sudah sampai di lapangan, namun suasana begitu ramai. Banyak para murid yang larian kesana kemari. Lira tidak bisa mengenali semuanya.

Rasanya, teman-temannya tertelan banyaknya orang membuatnya kualahan sendiri mencarinya. Belum lagi ransel yang di pakainya, berat karena membawa berbagai barang yang di butuhkannya dua hari ke depan.

"Ini kelas gue mana coba?!" Kesal sendiri. Pasalnya dia sama sekali tidak menemukan satupun teman kelasnya.

"Aduh!!"

Kelas Sebelah [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang